Sabtu 17 Dec 2016 20:54 WIB

Gorontalo Maksimalkan Potensi Kelautan dan Pelabuhan

Wisatawan berjalan di jembatan sekitar hotel yang dibangun di pulau Cinta, Boalemo, Gorontalo, Sabtu (30/1).   (Antara/Wahyu Putro)
Wisatawan berjalan di jembatan sekitar hotel yang dibangun di pulau Cinta, Boalemo, Gorontalo, Sabtu (30/1). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID,  GORONTALO --Potensi sektor kelautan dan pelabuhannya, diharapkan meningkatkan perekonomian rakyat Provinsi Gorontalo. Potensi yang dimiliki tersebut sudah seharusnya dihidupkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di Gorontalo.

"Laut harus menjadi penghubung antar pulau bukan pemisah. Jadi nanti semua wilayah itu harus terkoneksi dan harus ada nilai tambah, jadi mari kita wujudkan hari nusantara sebagai momentum kita kembali kelaut,” kata  pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Gorontalo, Zudan Arif Fakrullah, melalui siaran persnya yang diterima Republika.co.id.

Zudan yang berbicara saat upacara Hari Nusantara XVI Tahun 2016 di Gorontalo,  Sabtu (17/12) tersebut, mengatakan, untuk meningkatkan perekonomian rakyat,  maka setiap kapal yang berubah di Gorontalo,  ketika berangkat harus memuat produk-produk lokal seperti produk UMKM,  produk pertanian dan perikanan Gorontalo.

“Intinya jika ada kapal yang berlabuh di Gorontalo entah itu dari pulau mana, maka kapal itu harus kita isi kembali dengan produk-produk kita. Ini adalah cara kita untuk selalu menghidupkan perekonomian di  Gorontalo,” tuturnya. 

Sementara itu,  terkait ancaman maritim di Indonesia, Zudan mengungkapkan,  laut sebagai peluang namun juga sebagai pintu masuknya penyeludupan.

“Oleh karena itu dari TNI kita berkerjasama terus menerus, karena lubang-lubang tikus itu banyak berasal dari laut, penyeludupan itu adalah faktor paling bahaya untuk negara, ini yang harus kita berantas hingga tuntas oleh semua pihak,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement