REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pasukan pengamanan presiden (Paspampres) menggelar aksi membersihkan sampah di Sungai Ciliwung, dalam rangka kepedulian sosial dan lingkungan pada hari ini, Sabtu (17/12).
Aksi bersih Sungai Ciliwung dalam rangka HUT ke-71 Paspampres melibatkan 200 orang terdiri dari personel Paspampres sebanyak 115 orang, dibantu anggota Garuda 315, Kodim 0606/Kota Bogor, Polresta Bogor Kota, Pusdikzi, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Kebun Raya Bogor, dan Protokoler Istana.
"Aksi bakti sosial bersihkan Sungai Ciliwung dari sampah ini memiliki makna saling kerja sama dan menjalin silaturahmi," kata Asisten Intelijen (Asintel) Paspampres, Kolonel Kap Purwito.
Ia mengatakan, di Hari Bhakti Paspampres ini, pihaknya ingin mengajak semua pihak untuk saling bekerja sama menjaga lingkungan. "Kegiatan ini menunjukkan bahwa TNI adalah masyarakat dan masyarakat adalah TNI," katanya.
Ia menjelaskan, cikal bakal TNI berasal dari rakyat sudah dimulai sejak dikenal dengan nama ABRI masuk desa. Sekarang berganti menjadi TNI Manunggal Rakyat. "Paspampres ingin mewujudkan lingkungan bersih dan sehat, dan mengajak semua pihak bersama-sama membersihkan lingkungan," katanya.
Kegiatan bakti difokuskan membersihkan Sungai Ciliwung di dalam Kebun Raya Bogor mulai dari Jembatan Pasar Bogor sampai Jembatan Sempur. "Dengan adanya kegiaatan ini diharapkan masyarakat peduli lingkungan, baik di rumah sendiri, maupun lingkungannya," katanya.
Kepala Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko mengatakan, Sungai Ciliwung menjadi salah satu media Daerah aliran sungai (DAS) yang sangat vital, karena menentukan nasib, kondisi Ibu Kota Jakarta. "Sudah lama TNI sangat peduli, sudah sering melakukan kegiatan bakti sosial, kegiatan hari ini sangat baik. Tidak hanya bagi kebun raya bermanfaat untuk kebersihan dan kerapian Ciliwung untuk masyarakat," katanya.
Kasubag Rumah Tangga dan Protokoler Istana Bogor, Endang Sumitra mengapresiasi kegiatan bakti bersih Pasmpampres yang akan menjadi agenda rutin untuk terus dilakukan. Ia mengatakan, Sungai Ciliwung satu-satunya peninggalan bagi generasi akan datang yang harus dilestarikan keberadaannya. "Keberadaan Ciliwung sangat melegenda, sebagai salah satu pusaka Bogor yang berada di palung Ciliwung," katanya.
Menurutnya, satu-satunya sungai yang melintasi dua istana presiden adalah Sungai Ciliwung, yang masuk Istana Bogor dan Istana Merdeka Jakarta. "Presiden Joko Widodo sangat peduli dengan lingkungan, maka itu beliau memilih tinggal di Bogor," katanya.