REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemprov Jawa Barat mendorong pembanguan jalan tol Jabar bagian tengah yang melalui koridor Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung. Pasalnya, koridor tersebut masuk dalam bagian rencana pembangunan infrastuktur strategis.
"Rencananya pembangunan jalan tol Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung terbagi ke dalam tiga tahap," terang Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dalam acara pembahasan percepatan pembangunan jalan tol di Hotel Horison Kota Sukabumi Kamis (15/12).
Pertama, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sepanjang 54 kilometer dengan estimasi dana investasi Rp 7,8 triliun. Kedua, jalan tol Sukabumi-Ciranjang (Cianjur) sepanjang 28 kilometer dengan dana investasi Rp 5,86 triliun.
Rencana, pembangunan jalan tol Sukabumi-Ciranjang pada kurun waktu 2016-2021. Terakhir, jalan tol Ciranjang-Padalarang pada 2018-2023 dengan panjang 33 kilometer.
Dana investasi jalan tol mencapai Rp 6,12 triliun. Khusus untuk jalan tol Bocimi saat ini baru memasuki tahapan pembangunan di seksi satu Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer. Pembangunan jalan tol seksi satu ini diharapkan rampung ada akhir 2017 mendatang.
Menurut Deddy, proses pembangunan jalan tol ini tidak bisa mengandalkan dana pemerintah. Hal ini dikarenakan pemerintah tidak mempunyai dana.Dampaknya terang Deddy, pemerintah utang ke pihak swasta untuk mendanai pembangunan infrastruktur. "Sektor swasta tidak bisa diabaikan karena tidak mungkin semua proyek dibebankan keada pemerintah," imbuh dia.