REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang memperketat pengawasan wisatawan mancanegara dari Cina yang akan melakukan penerbangan internasional menggunakan Citilink ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau. "Jika ada hal aneh yang dilakukan wisman Cina di lapangan, akan langsung ditindak sebagaimana yang sudah dikoordinasikan oleh Imigrasi pusat," kata Humas Imigrasi Kelas I Tanjungpinang Said di Tanjungpinang, Rabu (14/12).
Dia mengatakan, berdasarkan informasi sementara, jumlah wisman asal Cina yang melakukan penerbangan perdana ke Tanjungpinang pada Sabtu (17/12) sebanyak 180 orang untuk satu kali penerbangan. "Wisman yang berangkat pada Desember ini akan menginap di Hotel Aston dan CK untuk wilayah Tanjungpinang. Sementara di Bintan, mereka akan menginap di Agro kawasan Pantai Trikora sekitar dua sampai tiga malam," ujarnya.
Menurut dia, wisman asal Cina tersebut tidak hanya singgah di Pulau Bintan, tapi juga akan melakukan perjalanan ke Singapura setelah tiba di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Institusinya juga menerima informasi bahwa ada juga wisman asal Cina yang akan datang ke Tanjungpinang pada Januari 2017 dan direncanakan menginap di Lagoi Kabupaten Bintan.
Menurut Said, pengawasan dilakukan dengan sistem "on call" yang berarti dilakukan secara bertahap sambil melihat situasi perkembangan wisman di lapangan. Ia mengakui, prasarana pengawasan imigrasi di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang belum memadai. Meski demikian, Imigrasi tetap membantu pemerintah daerah untuk memaksimalkan pengawasan terhadap wisman asal Cina tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
