REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meragukan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menempatkannya di posisi buncit. Ia lebih percaya hasil survei internal daripada hasil lembaga survei pimpinan Denny JA tersebut.
"Kalau menurut survei dia ya itu. Kami punya survei internal dan kami percaya dengan apa yang kami miliki," katanya di sela-sela kampanye 'Rabu Bersama' di APL Tower, Jakarta Barat, Rabu (14/12).
Anies mengatakan, hasil survei internal yang dilakukan timnya berbeda dengan hasil yang dirilis LSI hari ini. Meski tak mengungkap hasil survei internalnya secara detail, Anies mengaku, perbedaan dengan survei LSI cukup signifikan.
Menurutnya, perbedaan itu disebabkan pengambilan sampel yang berbeda. Ia mengklaim, survei internalnya mengambil sampel lebih banyak dari survei LSI. Pengambilan sampel itu berkorelasi dengan akurasi hasil yang didapat.
Dia menambahkan, survei LSI selama ini pertanyaannya tidak berubah. Sementara survei internal yang dilakukan, kata Anies, menambahkan sejumlah pertanyaan terhadap responden dan lebih komprehensif. Ia yakin, survei internalnya jauh lebih akurat.
"Dari situ kami melihat peluang cekung-cekung baru yang selama ini tidak terlihat," ujar pri yang juga pernah bekerja di lembaga survei ini.
Hari ini LSI merilis hasil survei pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Hasil survei menunjukan, pasangan Agus-Sylvi memperoleh dukungan 33,6 persen, Ahok-Djarot memperoleh dukungan 27,1 persen, dan pasangan Anies-Sandi memperoleh dukungan 23,6 persen. Dan, sisanya belum menentukan pilihan.