Rabu 14 Dec 2016 17:17 WIB

Dianggap tak Transparan, Greenpeace Putus Kontrak APRIL dan RGE

Logo Greenpeace.
Foto: Wikipedia
Logo Greenpeace.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT APRIL menyatakan akan melakukan interaksi konstruktif dengan Greenpeace, menyusul keluarnya organisasi lingkungan hidup itu dari keanggotaan Stakeholder Advisory Committee (SAC). Interaksi tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai celah untuk berbagai perbaikan yang telah ditindaklanjuti selama ini.

Seperti dikemukakan juru kampanye hutan Greenpeace, Rusmadya Maharuddin belum lama ini, Greenpeace telah menghentikan keterlibatannya dengan SAC. Keluarnya Greenpeace dari SAC, karena APRIL dinilai tidak konsisten dan menyesatkan SAC dan kelompok kerja para ahli gambut terkait dengan berlanjutnya pembangunan kanal-kanal di konsesinya di Pulau Padang.

"Jika perusahaan tidak bisa dipercaya untuk menyediakan informasi yang akurat, jelas dan dapat dipercaya terkait dengan operasinya maka tidak ada gunanya untuk melanjutkan keterlibatan dengan perusahaan ini sekarang," kata Rusmadya yang dihubungi di Jakarta, Selasa (13/12).

Direktur Komunikasi Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), Agung Laksamana mengungkapkan, selama proses itu, mereka terus bekerja sama dengan SAC yang selama ini telah memberi arahan dan pengawasan terhadap implementasi kebijakan perusahaan.

Agung mengemukakan, pihaknya saat ini tetap berkomitmen penuh dalam menjalankan Sustainable Forest Management Policy (SFMP 2.0), guna mendukung arah kebijakan pembangunan berkelanjutkan Pemerintah Indonesia. "Selain dengan SAC, kami juga bekerja sama dengan Independent Peat Expert Working Group (IPEWG) untuk mengembangkan strategi jangka panjang dan peta jalan (roadmap) bagi pengelolaan lahan gambut yang bertanggung jawab," kata Agung menegaskan.

Agung menjelaskan, ada banyak kemajuan yang telah dicapai saat ini, meski masih banyak pula yang harus dilanjutkan. "Kami tidak akan pernah secara sengaja menyesatkan SAC, IPEWG atau pun pemangku kepentingan lainnya," ucap Agung.

Karena itu, Agung menambahkan, pihaknya akan berupaya melakukan upaya interaksi secara konstruktif dengan Greenpeace. Perspektif yang telah diberikan Greenpeace telah membantu dalam mengidentifikasi berbagai celah untuk berbagai perbaikan yang telah ditindaklanjuti selama ini. "Diskusi dengan Greenpeace saat ini masih berlanjut. Kami berharap dapat menyelesaikan masalah ini untuk menjadi lebih baik."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement