Selasa 13 Dec 2016 23:32 WIB

Warga Bosan dengan Banjir di Baleendah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Angga Indrawan
Selain perahu, untuk melewati jalan yang terendam banjir luapan Sungai Citarum, masyarakat menggunakan delman seperti di Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (31/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Selain perahu, untuk melewati jalan yang terendam banjir luapan Sungai Citarum, masyarakat menggunakan delman seperti di Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT -- Yuli Hidayat, warga Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung mengaku bosan dengan peristiwa banjir yang sering terjadi di wilayahnya, Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Bojongsoang. Sebab, hingga saat ini penyelesaian dan penuntasan masalah banjir belum ada solusi.

"Soal banjir mah udah bosan nanggapinya, udah sering banjir dan solusi mencegah banjir belum ada sampai sekarang," ujarnya, Selasa (13/12).

Ia menuturkan, jika hujan deras terjadi maka rumah yang dihuninya serta merta akan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Namun, saat ini rumahnya relatif tidak terkena banjir. Namun, jika terkena banjir diakui sangat menyulitkan.

Menurutnya, jika banjir sudah menggenangi rumah miliknya maka akses jalan dari Dayeuhkolot menuju Baleendah atau Banjaran akan tergenang banjir dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Dirinya berharap Pemerintah segera menyelesaikan permasalahan banjir diwilayah tersebut. Sebab, banjir menyebabkan dirinya kesulitan untuk beraktivitas. Selain itu, diharapkan Pemerintah lebih peka terhadap korban banjir.

Sebelumnya, Siswa SDN 1 Andir, Kabupaten Bandung kembali menjalani proses belajar mengajar di tempat pengungsian Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Baleendah, Selasa (13/12). Hal itu terjadi lantaran bangunan sekolah terendam banjir akibat hujan yang terjadi sejak Senin malam (12/12).

Kepala Sekolah SDN 1 Andir, Ade Supriyadi (53) mengatakan sejak Jumat kemarin banjir sudah terjadi dan merendam bangunan sekolah. Namun, Sabtu dan Ahad banjir mulai surut. Kemudian, Senin malam kemarin banjir kembali terjadi sehingga merendam sekolah. "Sejak hari Jumat banjir, sempat surut tapi Senin malam banjir lagi, belajar di SKB," ujarnya Selasa (13/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement