REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Jakarta telah dipimpin oleh 17 gubernur sampai saat ini. Namun, dia menilai, semuanya masih sangat minim perhatiannya terhadap peningkatan mutu atau kualitas manusia warga Jakarta.
"Sudah 17 gubernur memimpin Jakarta, tapi sangat minim perhatian kepada peningkatan kualitas manusia. Padahal itu yang sangat menentukan," kata dia di sela-sela kampanye di Kebo Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).
Menurutnya, pembangunan harus dibedakan menjadi dua. Pertama, Anies menyebutnya sebagai hard infrastructure atau infrastruktur keras. Pembangunan ini berbasis fisik seperti jalan dan bangunan fisik lainnya. Kedua, kata dia, adalah soft infrastructure atau infrastruktur lunak yakni peningkatan mutu manusia.
Cagub nomor urut tiga ini menjelaskan pentingnya meningkatkan kualitas manusia. Keluarga sejahtera akan semakin sejahtera. Hal itu terjadi lantaran anak-anaknya terdidik dengan baik.
Sementara yang miskin, makin miskin lintas generasi karena anak-anaknya tidak mendapat pendidikan yang bermutu dan tidak tuntas. Sehingga mereka menganggur dan terus miskin.
Fenomena seperti itu, lanjut Anies, banyak terjadi di Ibu Kota. Dan itu harus dihentikan. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini yakin, pendidikan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang.
Karena itu, menurut Anies, pemerintah perlu mendanai dan pemerintah pula yang harus meningkatkan mutu sekolah serta mutu gurunya. "Pendidikan itu mahal, tapi ketidakterdidikan itu jauh lebih mahal ongkosnya," katanya.
"Karena itu kita akan mulai meningkatkan kualitas manusia melalui pendidikan berkualitas untuk semua, apalagi untuk keluarga yang miskin," ujar dia. "Kita berikhtiar melalui KJP (Kartu Jakarta Pintar) Plus," tambahnya.