REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Nasib dan keberlangsungan pabrik PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah bakal ditentukan pada Rabu (14/12), besok. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menggelar pertemuan bersama Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup serta pihak terkait lainnya.
“Pertemuan ini khusus membahas tindak lanjut putusan MA atas izin pabrik semen di Rembang,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Jawa Tengah, Sinung Nugroho di Semarang, Selasa (13/12).
Sinung menjelaskan, Gubernur Jawa Tengah sedianya telah menyiapkan petemuan ini bisa digelar di Semarang. Namun, ada beberapa permitaan pertemuan tersebut dilakukan di Jakarta. “Namun keputusan finalnya belum kami dapatkan, jadinya di mana,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan, seperti halnya yang diungkapkan gubernur terkait dengan nasib pabrik semen Rembang ini melalui sejumlah media sosial, Guberur memiliki waktu 60 hari sejak putusan MA diterbitkan. Jika dihitung efektif, Pemprov Jawa Tengah masih memiliki waktu hingga Januari 2017 untuk mengambil sikap. “Pertemuan nanti juga akan membahas tindak lanjut ini. Sehingga ke depan nasib pabrik semen di Kabupaten Rembang kian jelas,” katanya.
Keputusan nasib pabrik ini sangat penting agar masyarakat di sekitar pabrik semen juga tidak terombang-ambing oleh kepastian dan keresahan atas polemik yang berkembang seputar putusan MA tersebut. “Yang jelas, nasib pabrik semen Rembang ini akan dibahas besok, tinggal di mana pembahasan tersebut bakal dilakukan kami masih menunggu,” katanya.
Sementara itu, warga yang tinggal di kawasan pabrik Semen Indonesia memberi kado berupa ‘spanduk dukungan’ kepada Gubernur Ganjar. Spanduk dengan panjang hampir 7 meter bertuliskan ‘Satu Kata- Satu Tekad’ ini juga berisi sekitar ribuan bubuhan tanda tangan warga Rembang, yang menghendaki agar pabrik Semen Indonesia segera beroperasi.