REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyambut baik rencana pemerintah pusat yang kembali menegaskan untuk menghapuskan transaksi di gerbang tol Karang Tengah.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan hal itu sesaat setelah menghadiri rapat koordinasi terkait kesiapan infrastruktur tol dalam menghadapi libur Natal dan tahun baru yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ) di Kantor Jasa Marga Tangerang, Senin (12/12).
Pada saat itu pula ada penegasan dari pemerintah pusat bahwa rencananya April 2017 gerbang Tol Karang Tengah akan dibongkar. "Kita usulkan kalau bisa secepatnya, mengingat kondisi lalu lintas yang setiap hari macet sampai tujuh kilometer di sekitar lokasi," ujar Arief, Senin (12/12).
Kondisi itu semakin parah menjelang liburan Natal dan tahun baru nanti. Oleh karenanya, Arief meminta ke pihak terkait agar selama Gerbang Tol Karang Tengah belum dibongkar, ada semacam manajemen lalu lintas untuk mengurangi kemacetan yang di hari biasa pun bisa sangat panjang.
"Sambil menunggu proses pembongkaran, mungkin nanti bisa dilakukan rekayasa lalu lintas, seperti menambah pintu masuk atau dibikin contraflow," katanya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya yang juga hadir langsung dalam rapat tersebut menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan berbagai persiapan terkait penghapusan gerbang tol Karang Tengah.
"Posisi Karang Tengah ini sangat dalam, artinya sangat dekat dengan pusat kota. Berbeda dengan Cikarang yang mengakibatkan bercampurnya arus lalu lintas dalam kota dan luar kota," tuturnya.
Budi Karya meminta agar bagaimana mendistribusikan pintu keluar tidak di Karang Tengah, tapi di outlet-outlet yang lain. Misalnya bisa dipindahkan di Cikupa, Karawaci dan Alam Sutera.
Sampai gerbang tol Karang Tengah dibongkar, Budi Karya juga memerintahkan kepada pihak Jasa Marga untuk melakukan manajemen lalu lintas di lokasi tersebut, apalagi sebentar lagi libur Natal dan tahun baru.
Sebagaimana diketahui pemerintah telah lama berencana melakukan integrasi pembayaran jalan tol. Kali ini adalah Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Sedyatmo yang menuju Bandara Soekarno-Hatta dan Jalan Tol Tangerang-Merak. Dalam integrasi ini, salah satu langkah yang akan dilakukan adalah menghapuskan Gerbang Tol Karang Tengah.
Gerbang tol ini seringkali menjadi biang keladi kemacetan mengingat gerbang tol ini merupakan gerbang tol utama yang melayani sejumlah tujuan sekaligus. Seperti Jalan Tol Tangerang-Merak yang mengarah ke pelabuhan Merak, Jalan-Tol Tangerang-Serpong yang mengarah ke Serpong dan Bintaro serta Jalan Tol Prof Dr Sedyatmo yang mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta.
Dengan penghapusan Gerbang Tol Karang Tengah diharapkan kemacetan tersebut bisa terurai. Karena dengan sendirinya antrean kendaraan akan terurai sesuai dengan tujuannya.