REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti sahur dan salat subuh berjamaah di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat (12/12). Ia hadir Sandiaga Uno.
Di momentum yang berbarengan dengan maulid Nabi Muhammad ini, Anies diberi kesempatan untuk memberikan tausiyah. Ia mengatakan, peringatan hari lahir Nabi Muhammad adalah kesempatan untuk mengingat sifat baik Rasulullah dan menjadi bahan untuk menilai posisi umat Islam saat ini.
Dalam sambutan sekitar tujuh menit tersebut, Anies berulang kali menekankan tegaknya keadilan. Melalui salat berjamaah 1212 di seluruh Indonesia ini, menurutnya, umat Islam menuntut keadilan di negeri ini.
"Kalau keadilan itu dihadirkan, bukan hanya Indonesia akan damai tapi juga di seluruh dunia. Mari jaga barisan, kita jaga perdamaian. Insya Allah ikhtiar ini diridhai oleh Allah," kata Anies dalam keterangan tertulisnya.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan menjelaskan, di belakang perjuangan dan perlawanan atas ketidakadilan, selalu ada sosok ulama. Hal tersebut, kata Anies, telah terjadi sejak perjuangan menuju kemerdekaan hingga sekarang.
Dia menyesalkan adanya pernyataan yang menyebutkan bahwa umat Islam bukan bagian dari kebhinnekaaan. "Itu keliru, karena yang sejak awal memulai dan menjaga kebinekaan adalah umat Islam. Umat islam di tanah ini menghibahkan segalanya untuk kemerdekaan," ujar dia.