REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ketua MUI Kota Tasik Achef Noor Mubarok mengatakan gerakan subuh berjamaah bukan hanya terjadi pada aksi 12 Desember kali ini. Ia menilai subuh berjamaah sudah menjadi agenda rutin di kota santri tersebut.
"Subuh berjamaah mah di Tasik sudah lama, kita rutin, walau memang jarang terekspos," katanya pada Republika, Senin (12/12).
Achef mengatakan subuh berjamaah memang menunjukan seberapa besar kekuatan umat. Dengan semakin banyak yang ikut shalat subuh berjamaah maka Muslim di wilayah itu akan semakin besar kekuatan. Sebab, ia menyebut godaan mengerjakan subuh berjamaah amat banyak.
"Godaan shalat subuh itu banyak, seperti ngantug, dingin, lelah, malas dan semacamnya. Jadi kalau ada yang berangkat subuh berjamaah itu luar biasa, kekuatan umat dilihat disitu," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa waktu subuh terbilang amat istimewa untuk memanjatkan doa pada Allah. Pada momen subuhlah, ia mengatakan para malaikat akan ikut berdoa bersama Muslim. "Ketika subuh itu istilahnya terjadi pergantian shift malaikat siang dan pagi, malaikat ikut bareng berdoa bareng kita pada saat itu, sungguh mustajab sekali kan," ujarnya.
Diketahui, Masjid Agung Kota Tasik menyelenggarakan aksi tajahud dan subuh bersama hari ini. Terdapat sekitar seratusan Muslim Tasik yang mengikuti subuh berjamaah. Aksi ini sekaligus merupakan instruksi GNPF-MUI secara nasional.