REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Lima hari pasca terjadinya gempa bumi yang memporak-porakandakan bangunan rumah dan sekolah, Kabupaten Pidie Jaya diguyur hujan dengan intensitas sedang. Hujan tersebut turun pada Senin (12/12) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Hujan tersebut merupakan pertama kalinya sejak gempa berkekuatan 6,5 skala richter tersebut terjadi pada Rabu (7/12) lalu. Warga pun berdoa agar hujan tersebut merupakan pertanda berkah dari hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari ini, 12 Rabiul Awal tahun hijriah.
"Mudah-mudahan ini pertanda baik mas dan tidak terjadi lagi gempa," ujar seorang warga, Muchtar Amin (58) kepada Republika.co.id, Senin (10/12).
Berdasarkan pantaun di lokasi sejak Kamis (8/12), gempa susulan masih terus membayangi warga Kabupaten Pidie Jaya. Namun, hingga saat ini belum ada tanda peringatan bahaya dari pemerintah, sedangkan warga masih takut kembali ke rumah dan memilih menginap di Posko Penginapan.
Kemudian, terdengar suara corong dari Masjid at-Thuha di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. Suara pengurus masjid tersebut mengajak agar warga segera datang ke masjid yang sudah dipenuhi pengungsi itu.
"Kepada warga Tolong ke masjid untuk persiapkan Kenduri Maulid, karena behubung cuaca hujan," ajak warga yang memberikan pengumuman tersebut.