Ahad 11 Dec 2016 02:14 WIB

Ini Kronologi Terbongkarnya Upaya Peledakan Istana Negara

Rep: Kabul Astuti/ Red: Andri Saubani
Polisi berjaga di lokasi penggerebakan sebuah rumah di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu (10/12). Di rumah bertingkat tiga bercat biru dan pink ditemukan benda diduga bom.
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Polisi berjaga di lokasi penggerebakan sebuah rumah di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu (10/12). Di rumah bertingkat tiga bercat biru dan pink ditemukan benda diduga bom.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tiga terduga teroris pada Sabtu (10/12), ditangkap di Jalan Bintara Jaya VIII RT 04/RW 09, Bekasi Barat. TIga terduga teroris itu terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan, berinisial NS, AS, dan DYN. Seluruh terduga sudah diamankan di Markas Komando (Mako) Densus 88 Antiteror Jakarta. Warga sekitar, khususnya yang menghuni kontrakan dua lantai tersebut, tidak diperbolehkan masuk ke lokasi.

Menurut keterangan polisi, awalnya anggota Densus 88 Antiteror memang sudah melakukan pembuntutan dari Solo ke Jakarta terhadap salah satu kendaraan yang dikemudikan pelaku. Rencananya, bom akan diledakkan di Istana Negara saat serah terima jaga pasukan pengaman presiden (paspampres) pada Ahad (11/12). 

Pada Sabtu (10/12) sekitar pukul 15.40 WIB, dilakukan penangkapan terhadap NS dan AS di bawah flyover Kalimalang. Selang berapa lama, pukul 15.50 dilakukan penangkapan terhadap DYN di kos-kosanan Jl. Bintara Jaya VIII dan ditemukan bom di kamar 104 yang tersimpan di dalam tas ransel warna hitam.

Di lokasi, polisi menemukan bom seberat tiga kilogram dengan tipe high explosive (berdaya ledak tinggi) hingga mencapai radius 300 meter persegi. Hingga kini, polisi masih berjaga-jaga. Olah TKP lanjutan akan diadakan pada Ahad (11/12) pukul 08.00 WIB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement