Sabtu 10 Dec 2016 11:35 WIB

Pemprov Jateng Pastikan Semen Indonesia Bisa Beroperasi

Silo Packing Plan Semen Indonesia.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Silo Packing Plan Semen Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Siswo Laksono memastikan bahwa pabrik Semen Indonesia di Rembang (Semen Rembang), Jawa Tengah, tetap bisa terus beroperasi. Menurut dia, tidak ada alasan dalam penghentian pabrik semen.

"Kami dari Pemerintah Priovinsi Jawa Tengah tidak akan memutuskan menghentikan pabrik Semen Rembang. Pabrik semen tetap bisa terus beroperasi.Izin lingkungannya sudah ada dan telah dilakukan perubahan," kata Siswo, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/12).

Siswo mengungkapkan, izin lingkungan pabrik semen dianggap telah memenuhi persyaratan sesuai hukum. Izin lingkungan itu diterbitkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 9 November dengan Nomor  660.1/130/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pengoperasian atas nama PT Semen Indonesia di Rembang.

"Jadi izin lingkungan yang lama tahun 2012 sudah dicabut dan terbit izin baru telah diterbitkan pak Ganjar. Pabrik Semen Rembang dapat terus beroperasi, tidak ada penghentian," ucap Siswo.

Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Agus Sriyanto, yang mengatakan bahwa amar putusan Mahkamah Agung (MA) pada 5 Oktober lalu hanya mengabulkan gugatan terkait izin penambangan saja. "Jelas secara konteks itu amat berbeda dengan penjelasan izin lingkungan dalam UU Lingkungan Hidup," ujar Agus.

Demikian pula dengan penerbitan izin lingkungan kepada PT Semen Indonesia, menurut Agus, sudah sesuai aturan hukum. Pasalnya, perubahan izin lingkungan yang terbaru adalah atas nama PT Semen Indonesia, berbeda dengan putusan MA yang menetapkan atas nama PT Semen Gresik.

"Jadi harus dipahami. Amar putusan MA itu atas nama PT Semen Gresik, sedangkan yang baru diterbitkan sesuai perubahan adalah atas nama PT Semen Indonsia. Jadi berbeda izin lingkungannya," ucap Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement