REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Sebuah serangan pesawat tak berawak AS di Suriah berhasil menewaskan Boubaker el Hakim. Boubaker merupakan seorang militan ISIS yang diduga otak dari serangan terhadap majalah satir mingguan Charlie Hebdo di Paris, pada 7 Januari 2015 lalu.
Seorang pejabat setempat mengonfirmasi kematian Boubaker bulan lalu di Kota Raqqa, ibu kota ISIS secara de facto. Ia diyakini terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Charlie Hebdo.
Charlie Hebdo, media satir yang sering mengejek para pemimpin politik dan agama, kehilangan banyak staf editorial dalam serangan itu. Dua bersaudara Cherif dan Said Kouachi, yang dipersenjatai dengan senapan serbu, memasuki kantor majalah itu dan melakukan penembakan membabi buta, hingga menewaskan 12 orang dan melukai 11 lainnya.
Serangan tersebut mendorong gerakan solidaritas di beberapa negara. Mereka menciptakan slogan "Je Suis Charlie" (Saya Charlie) untuk mengutuk tindakan terorisme yang terjadi.
ISIS yang telah menguasai Irak dan Suriah dalam beberapa tahun terakhir, telah kehilangan banyak wilayah di tahun ini. Hal itu disebabkan oleh operasi militer terhadap kota-kota yang dikuasai ISIS, yaitu Mosul dan Raqqa.
Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik.