Jumat 09 Dec 2016 20:13 WIB

Warga Khawatir Dampak Pembatalan Pabrik Semen Rembang

Ribuan warga Rembang menggelar doa untuk beroperasinya pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
Foto: istimewa
Ribuan warga Rembang menggelar doa untuk beroperasinya pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga yang tinggal di sekitar pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, khawatir dengan dampak yang muncul jika pabrik tersebut batal beroperasi. Ahmad Soleh, tokoh masyarakat Desa Kadiwono, Rembang berharap  pembangunan dan pengoperasian pabrik semen berlangsung tanpa ada jeda waktu.

Hal tersebut diungkapkannya saat penyampaian hasil survei lapangan di lingkungan kawasan pabrik Semen Indonesia di Rembang oleh Tim Advokasi Penyelamat Aset Negara di Semarang. Tim Advokasi Penyelamat Aset Negara merupakan tim advokasi atau penasihat hukum yang ditunjuk oleh Serikat Karyawan Semen Gresik (SKSG) dan Serikat Karyawan Semen Indonesia (SKSI).

Desa Kadiwono merupakan satu dari lima desa di Rembang yang masuk dalam wilayah ring satu pabrik Semen Indonesia, selain Desa Timbrangan, Desa Tegaldowo, Desa Pasucen, dan Desa Kajar. Soleh mengaku khawatir jika ada jeda waktu pengoperasian pabrik semen setelah pembangunannya rampung, mengingat selama ini banyak sekali warga sekitar yang sudah bekerja di pabrik itu.

"Masyarakat sangat takut kehilangan (pabrik semen, red.) dengan putusan kemarin (PK Mahkamah Agung, red.). Kami tidak bisa menghitung satu-persatu kepedulian yang sudah diberikan pabrik," katanya.

Sebelum ada pabrik semen, kata dia, warga desanya banyak yang mencuri kayu karena keterbatasan lapangan kerja, namun sekarang ini sudah tidak lagi semenjak dibangunnya pabrik Semen Indonesia. "Rumah-rumah di Desa Kadiwono yang selama ini banyak yang kosong, tidak termanfaatkan, sekarang sudah dikontrakkan untuk karyawan pabrik. Perekonomian warga jelas meningkat signifikan," katanya.

Senada dengan itu, Joko Supriyanto, tokoh masyarakat Desa Tegaldowo menyebutkan saat ini sudah lebih dari seribu warga sekitar pabrik yang bekerja dalam proyek pembangunan pabrik semen di Rembang. "Mereka sudah menggantungkan hidupnya di pabrik, sudah mendapatkan gaji bulanan, tentunya kesejahteraan mereka meningkat. Bagaimana kalau kemudian pabrik ditutup, kasihan warga," katanya.

Selain menampung banyak warga sekitar bekerja di pabrik, lanjut dia, kehadiran pabrik semen juga menguntungkan warga sekitar karena bisa membuka warung, indekost, kontrakan rumah, dan sebagainya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement