REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MER-C memerjunkan relawan pascabencana gempa yang mengguncang tiga kabupaten di wilayah Aceh, yaitu Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Bireun, Rabu, (7/12) lalu. Relawan MER-C wilayah Aceh, yaitu Ira Hadiati yang juga pernah diamanahi sebagai Project Manager MER-C untuk bencana tsunami Aceh beberapa tahun silam, bersama relawan lokal lainnya langsung menuju lokasi gempa untuk melakukan penilaian awal bencana.
Sore harinya di hari yang sama, MER-C Cabang Medan sebagai cabang yang terdekat dengan lokasi bencana, juga mengirimkan relawan medisnya dengan menggunakan ambulans menempuh jalur darat menuju Aceh. Tim yang diketuai oleh Rifwanul Basir ini berencana melakukan mobile clinic.
"Mobile clinic ditujukan menjangkau korban-korban gempa yang mengalami luka ringan agar bisa langsung mendapat penanganan medis sehingga tidak perlu dirujuk ke Rumah Sakit," dalam keterangan tertulis MER-C kepada Republika.co.id, Jumat (9/12).
Laporan sementara dari Tim MER-C di lapangan, korban meninggal akibat gempa sampai sudah mencapai 96 orang, kasus luka berat sebanyak 125 orang dan kasus luka ringan sebanyak 452 orang. Total pengungsi sebanyak 3.200 orang. Saat ini sudah tersedia 21 posko yang tersebar di lima kecamatan.
Tim Medis MER-C mendapat wilayah tugas di Kampung Blang Cut, Meusa Jurung, kecamatan Meurah Dua. Pelaksanaan yang dilakukan oleh Tim Medis MER-C adalah pemeriksaan dan pengobatan dasar serta pemeriksaan dan konsultasi kandungan.
Tim medis awal ini diperkirakan akan bertugas hingga satu minggu ke depan atau lebih tergantung kondisi di lapangan. Relawan dari MER-C Pusat dan cabang lainnya baik tim medis umum maupun tim bedah, bersiaga dan siap diberangkatkan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan berdasarkan hasil penilaian tim yang sudah berada di lapangan.
MER-C juga membuka bagi publik yang ingin memberikan bantuan, untuk korban bencana gempa bumi Aceh. Melalui, Bank Syariah Mandiri (BSM), 701.565.8937 An. Medical Emergency Rescue Committee.