Jumat 09 Dec 2016 11:48 WIB

Tingkatkan Kenyamanan Wisatawan, Pemkot Cirebon Tertibkan PKL

 Pedagang kaki lima (PKL) berteriak menolak gerobaknya dibawa oleh petugas Pol PP di kawasan Kota, Jakarta, Selasa (25/10).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang kaki lima (PKL) berteriak menolak gerobaknya dibawa oleh petugas Pol PP di kawasan Kota, Jakarta, Selasa (25/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, terus mengupayakan penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang kian hari terus memenuhi trotoar serta tempat-tempat strategis. Ini adalah salah satu upaya untuk menciptakan kenyamanan bagi para wisatawan.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Asep Dedi, Juamat, mengatakan dengan banyaknya PKL membuat kenyamanan wisatawan dan warga terganggu. Apalagi mereka menempati bahu jalan yang seharusnya untuk pejalan kaki.

"Sekarang PKL menjadi PR kita untuk memperbaiki trotoar di Kota Cirebon, karena dengan adanya PKL kenyamanan pejalan kaki dan wisatawanpun pasti terganggu," kata Asep.

Asep menuturkan jumlah PKL sekarang memang cukup banyak dan pertumbuhannya pun tidak bisa dikendalalikan. Setelah ada salah satu yang ditertibkan, kemudian muncul lagi di titik yang lain.

Padahal, lanjut Asep, para PKL itu kebanyakan dari luar Kota Cirebon dan bukan warga Cirebon sendiri, untuk itu mereka sering mengabaikan kenyamanan dengan mendirikan warung dan menjajakan dagangannya disembarang tempat.

"Jumlah PKL sampai sekarang terus membengkak dan sulit dikendalikan, sudah bayak masukan kepada kami banyak yang membangun dibeberapa tempat strategis," tuturnya.

Dengan ditertibkannya PKL pihaknya ingin menciptakan lingkungan Kota yang nyaman dan rapih, mengingat sekarang ini Cirebon juga menjadi salah satu tujuan wisata di wilayah Jabar bagian Timur.

"Kami akan mengupayakan dengan memperbanyak patroli Satpol PP, agar PKL yang mendirikan bangunan baru, segera ditertibkan," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement