Jumat 09 Dec 2016 06:17 WIB

Makrifat Pagi: Spirit Kemajuan

Umat muslim menangis saat berdoa di acara aksi damai di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto:

Banyak penyeru menekankan pentingnya ibadah sebagai cara memerangi korupsi, tanpa menyadari bahwa pengamalan keagamaan yang salah justru bisa menyuburkan korupsi. Bisa dikatakan, akar terdalam dari tindakan korupsi adalah ”dusta terhadap agama” dengan peribadatan yang keliru. Al-Qur’an mengisyaratkan hal ini sebagai pangkal kecelakaan. ”Maka celakalah orang-orang yang shalat; yang lalai dalam shalatnya; yang hanya pamer saja; yang tidak memberikan pertolongan” (QS 107: 4-7).

Dalam Hikayat Florentin, Machiavelli menandai ”kota korup” dengan sejumlah ciri. Antara lain, pemahaman keagamaan penduduk ”berdasarkan kemalasan bukan kesalehan”. Yang ia maksudkan adalah keagamaan yang menekankan aspek formal dan ritual ketimbang pengembangan esensi ajaran. Memuja ”insan pembual daripada insan pekerja,” memperindah tempat ibadah daripada menolong yang papa. Modus keagamaan seperti ini, menurutnya, ”membuat orang tak lagi beramal saleh, yang mengantarkan penduduk menjadi mangsa empuk tirani politik dan modal.”

Pemulihan krisis kehilangan basis kepercayaannya ketika agama yang seharusnya membantu manusia untuk menyuburkan rasa kesucian, kasih sayang dan perawatan (khalifah) justru sering kali memantulkan rasa keputusasaan dan kekerasan zaman dalam bentuk permusuhan dan penyingkiran.

Untuk dapat keluar dari krisis, suatu bangsa tidak hanya memerlukan transformasi institusional, tetapi juga membutuhkan transformasi spiritual yang mengarahkan warga bangsa pada kehidupan etis penuh welas asih.

Dalam proses transformasi ini, persoalan agama tidak berhenti pada apa yang kita percaya, melainkan terutama pada apa yang kita perbuat. Untuk itu, agama tidak perlu meninggalkan kepercayaan dan ritualnya, tetapi perlu lebih menekankan pentingnya komitmen etis dengan menempatkan moralitas pada jantung kehidupan spiritualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement