REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- RSUP Dr Sardjito mengirimkan tim bedah orthopedi ke Aceh. ‘’Ini merupakan inisiatif dari RSUP Dr Sardjito dan atas dana dari rumah sakit sendiri untuk membantu korban gempa bumi di Aceh,’’ ungkap Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu, pada Republika, Kamis (8/12).
Tim bedah orthopedi yang dikirim Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, menurut Banu, terdiri dari dua dokter spesialis Orthopedi, dua orang residen (red. Calon spesialis) dan satu orang perawat kamar operasi. ‘’Mereka berangkat tadi padi (red. Kamis, 8/12) sampai Senin (12/12) sore,’’ tuturnya.
Banu menjelaskan alasan dikirimnya tim bedah orthopedi ke Aceh, karena kasus yang terbanyak merupakan kasus patah tulang dan kebetulan ada alumni dari RSUP Dr Sardjito yang ada di Aceh.
Sementara itu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY mengirimkan satu tim untuk pencarian korban hidup sebanyak lima orang dan melakukan assessment yakni sebagai pembuka jalan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan masyarakat Aceh yang terkena bencana, kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Danang Samsurizal pada Republika, Kamis (8/12).
‘’Tim yang kami kirim beserta peralatannya yang sudah berpengalaman melakukan pencarian korban hidup. Rencananya mereka akan berada di Aceh selama tiga hari dan sudah berangkat Rabu sore (7/12),’’kata dia menjelaskan.
Pengiriman tim tersebut berdasarkan permintaan dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh. ‘’Kemarin kami telepon dan kami tanya apa yang mereka butuhkan. Ternyata mereka meminta dikirimi tim pencarian korban hidup,’’jelas Danang.
Di samping tim pencarian korban hidup, kata dia menambahkan, BPBD DIY juga mengirim dua orang tim assessment untuk mengetahui apa saja yang
masih mereka butuhkan.