REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman menyatakan proses pilkada 2017 di Kabupaten Pidie Jaya diupayakan tetap berjalan lancar. Kabupaten Pidie Jaya akan menjalani pemilihan gubernur Aceh pada 15 Februari 2017 mendatang.
Saat ini, kata Arief, KPU RI belum menerima laporan detail terkait proses pelaksanaan pilkada Provinsi Aceh 2017 di Pidie Jaya. "Belum ada laporan detail. Bahwa ada jalan rusak, bangunan rubuh itu iya, tapi seberapa banyak itu memengaruhi KPU di sana, belum ada laporan," tutur dia di kantor KPU RI, Kamis (8/12).
Meski begitu, KPU sudah siap melakukan antisipasi berdasarkan aturan pilkada. Dalam aturan, kalau ada kejadian besar yang membuat proses pilkada di suatu daerah itu terhambat, maka pemilihan bisa ditunda.
Arief menuturkan, jika memang nantinya banyak pemilih yang menjadi korban gempa sehingga kemudian tidak bisa menyampaikan hak pilihnya, maka sesuatu aturan, akan ada perlakuan khusus dari KPU sehingga mereka bisa tetap memilih.
"Bagi yang enggak bisa melaksanakan pemilihan, maka sebagian kecil dari mereka akan diberikan perlakuan khusus sehingga bisa tetap memilih. Tentu kita yakin selalu ada jalan keluar," kata dia.
Arief pun yakin banyaknya reruntuhan bangunan dan jalan retak di Pidie Jaya saat ini akan segera tertangani. Sehingga, distribusi surat suara dan penentuan lokasi TPS pun nantinya bisa dilakukan secara optimal. "Masih punya cukup waktu, dua bulan lagi," kata dia.
Seperti diketahui, pada pukul 05.00 WIB pagi kemarin, Rabu (7/12), terjadi gempa berskala 6,4 richter yang menghempas daerah Kabupaten Pidie Jaya. Total korban meninggal sudah mencapai 99 jiwa dan luka berat berjumlah 128 orang. Kabupaten Pidie Jaya ini akan melangsungkan.