Kamis 08 Dec 2016 09:59 WIB

Kementerian PUPR Siapkan Rp 295 Miliar Kendalikan Lahar Sinabung

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Hazliansyah
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi dilihat dari Desa Raja Payung, Karo, Sumatera Utara, Rabu (31/8).
Foto: Antara/Tibta Perangin-angin
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi dilihat dari Desa Raja Payung, Karo, Sumatera Utara, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan kontrak senilai Rp 295,33 miliar untuk pengendalian lahar Gunung Sinabung, Kabupaten Karo.

Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan pengendalian lahar Gunung Sinabung Paket I dan II masing-masing dengan nilai kontrak Rp 170,92 miliar dan Rp 111,18 miliar dan supervisi pembangunan pengendalian lahar Gunung Sinabung dengan nilai kontrak Rp 13,23 miliar.

“Untuk Gunung Sinabung, penanggulangan banjir lahar disana yang akan kita buat dua paket terlebih dahulu, nanti ada lagi paket yang terintegrasi di tahun depan,” tutur Imam Santoso, Rabu (7/12).

Ia menjelaskan, paket I terdiri dari pembangunan pengendalian lahar Sinabung dengan output berupa pembangunan Sabo Dam sebanyak 13 unit. Sedangkan paket II terdiri dari pembangunan Sabo Dam sebanyak 12 unit, pembangunan bangunan talang sebanyak satu unit dan pembangunan bangunan gorong-gorong sebanyak satu unit.

"Pembangunan Sabo Dam tersebut sangat penting untuk menghindari agar lahar tidak turun kemana-mana," katanya.

Gunung Sinabung masih eksplosif sehingga penting untuk menghindari agar lahar tidak turun kemana-mana. Untuk itu pihaknya akan membangun di bagian bawah terlebih dahulu baru setelahnya melanjutkan pembangunan diatas.

"Rencananya pembangunan Sabo Dam ini selesai dua atau tiga tahun lagi," ujar Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement