REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mewaspadai jalur rawan longsor dan banjir pada masa angkutan libur natal dan tahun baru (nataru) 2016/2017 ini. Sebab, kondisi cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang tinggi membuat beberapa jalur lintasan KA rawan longsor dan banjir.
"Kondisi cuaca saat ini sedang tidak baiik, kita waspadai lereng-lereng yang rawan longsor dan titik-titik yang rawan banjir. Kita siagakan petugas disini 24 jam untuk pengwasan," ujar Dirut PT KAI Edi Sukmoro saat inspeksi jalur KA lintas Selatan di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (7/12).
Menurutnya, inspeksi juga dilakukan di jalur Utara. Rombongan inspeksi dari PT KAI pusat dan Kementrian Perhubungan ini menggunakan KA inspeksi Mahameru. Diakui Edi, di jalur Selatan ada beberapa titik jalur yang cukup diwaspadai antara lain di daerah operasional (Daop) II dan V.
Di wilayah daop II menurutnya ada 2 titik rawan longsor dan banjir. Sedangkan di Daop V menurutnya, ada sedikitnya 4 titik yang rawan longsor ini berupa lereng-lereng bukit. "Terutama setelah terowongan hijau di Daop V. Sedangkan Daop VI relatif tidak ada," katanya.
Angkutan Nataru 2017 untuk moda transportasi KA akan mulai dijalankan pada 23 Desember 2016 sampai 8 Januari 2017 mendatang. KAI akan menyiagakan 2.950 petugas jaga di seluruh rel dan titik rawan bencana dan di perlintasan KA. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan perjalanan KA selama angkutan nataru tersebut.
Menurut Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan, petugas jaga ini merupakan petugas yang berfungsi melakukan pemeriksa jalur, penjaga pelintasan, dan petugas posko di daerah rawan yang tersebar di seluruh lintas Jawa dan Sumatera. "Petugas ini merupakan petugas jaga ektra yang ditambahkan dalam pengamanan jalur lintasan KA selama angkutan natal dan tahun baru," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
