Rabu 07 Dec 2016 12:34 WIB

DPRD Jabar Minta Warga Jaga Toleransi

Potret toleransi beragama di Indonesia
Foto: Edwin/Republika
Potret toleransi beragama di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, meminta kepada seluruh warga di Provinsi Jawa Barat untuk menjaga toleransi antarumat beragama agar perdamaian dan keberagaman senantiasa terjadi di Bumi Parahyangan.

"Tentunya toleransi harus senantiasa dijaga selalu oleh kita semua. Keberagaman, Kebhinnekaan harus menjadi komitmen kita semua sebagai warga Indonesia," kata Ineu Purwadewi Sundari ketika diminta pendapatnya tentang adanya ormas yang meminta kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) oleh Pendeta Stephen Tong di Sabuga Bandung, dihentikan.

Ditemui usai melepas peserta Reli Tongkat, di Halaman Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung, Rabu (7/12), Ineu mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut karena kejadiannya bertepatan dengan tekad seluruh elemen masyarakat dan pemerintah yang sedang menguatkan rasa persaudaraan di tengah-tengah perbedaan.

"Kemarin itu kan baru saja kita melaksanakan Apel Nusantara Bersatu yang dihadiri berbagai unsur masyarakat dari berbagi suku, ras dan agama. Kami imbau karena ini sudah menjadi komitmen maka harus benar-benar dilaksanakan dan dipegang teguh oleh kita semua," kata Ineu.

Kejadian tersebut, lanjut Ineu, dinilai sangat tidak selaras dengan tujuan dari Apel Nusantara Bersatu dan "wajah" Provinsi Jawa Barat yang selama ini dinilai ramah terhadap keberagaman. "Sekali lagi, apel kemarin itu wujud komitmen bersama kalaupun ada hal-hal tidak sesuai harapan setidaknya bisa dilakukan dengan hal-hal yang baik," kata dia.

Menurut dia, ormas atau massa tertentu bisa mengambil jalan dialog dengan panitia pelaksana jika merasa keberatan dengan kegiatan KKR di Sabuga Bandung. "Kan bisa komunikasi dulu, tidak tiba-tiba langsung demo. Jadi bisa dikedepankan dengan jalan dialog lah," kata dia.

Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi di wilayah Jawa Barat. "Tentunya, kami ingin tidak terulang lagi, toh selama ini kalau umat Kristiani melaksanakan Natal kami dari pemda suka keliling mengecek pelaksanaan ke sejumlah gereja. Begitupun sebaliknya," kata dia.

Sebelumnya, pada Selasa (6/12) sejumlah ormas keagamaan meminta agar kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) oleh Pendeta Stephen Tong di Sabuga Bandung, dihentikan. Akhirnya setelah melalui kesepakatan bersama, kegiatan KKR untuk Selasa malam-nya disepakati tidak jadi dilaksanakan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement