Rabu 07 Dec 2016 07:57 WIB

Gempa Bumi 6,5 SR Guncang Kabupaten Pidie Jaya

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Hazliansyah
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kabubaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Rabu (7/12). Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi terjadi pukul 05.03 WIB dengan pusat gempa terletak pada 5,25 lintang utara dan 96,24 bujur timur, tepatnya di darat pada jarak 106 kilometer arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 kilometer.

Hasil analisis peta tingkat guncangan dari BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).

"Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi, Rabu (7/12). Ini sesuai laporan sementara dari zona gempa bumi bahwa gempa bumi ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Berdasarkan peta tataan tektonik Aceh tampak bahwa di zona gempa bumi memang terdapat struktur sesar mendatar. Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi Pidie Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).

Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 05.30 WIB sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak lima kali dengan kekuatan terbesar 4,8 SR.

"Tampak bahwa tren kekuatan gempa bumi susulan semakin kecil, sehingga masyarakat diimbau agar tetap tenang, selanjutnya mengikuti arahan BPBA setempat dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Riyadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement