REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan jika diperlukan dirinya siap berangkat ke Myanmar bersama Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memberikan bantuan kemanusiaan pada korban konflik di Negara Bagian Rakhine.
"Ya, kalau dibutuhkan saya akan ke sana sebagai (ketua) Palang Merah Indonesia, saya kira kalau Palang Merah (Indonesia), hal itu akan kita pikirkan," kata Wapres JK di Nusa Dua, Bali, Selasa (7/12).
Pernyataan tersebut disampaikan JK untuk menanggapi peran Indonesia dalam membantu menyelesaikan konflik di Rakhine, Myanmar yang menimpa Muslim Rohingya. Sebagai Ketua PMI, JK juga pernah ke Myanmar saat terjadi konflik horisontal antara Muslim Rohingya dan umat Buddha di Rakhine pada 2012.
Wapres Jusuf Kalla menjabat sebagai ketua PMI pada periode 2009-2014 dan terpilih lagi untuk periode 2014-2019. "PMI juga akan mengerahkan bantuan kemanusiaan untuk Rohingya," kata dia.
Lebih lanjut, JK berbicara sebagai wapres bahwa Indonesia ingin membantu memberikan solusi untuk menghentikan konflik di Rakhine. "Walaupun itu urusan domestik Myanmar, tapi Indonesia ingin memberikan saran dan masukan untuk perbaikan, mencari solusi yang baik," kata dia.
Konflik di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, semakin meningkat sejak awal November 2016. Komisi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) melaporkan sepuluh ribu pengungsi Rohingya terdampar di Bangladesh pada 30 November lalu.
Pada waktu yang sama, Komisi Tinggi HAM PBB (OHCHR) kembali melaporkan bahwa pelanggaran HAM sangat serius telah terjadi di wilayah tersebut yang mengindikasikan penangkapan orang tanpa proses pengadilan, kekerasan seksual, dan pidato kebencian, baik secara langsung maupun melalui media sosial.