Selasa 06 Dec 2016 14:35 WIB

Sukabumi Optimalkan Penanganan Bencana di Sejumlah Titik

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Mahmud Muhyudin
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkab Sukabumi berupaya secara maksimal menangani sejumlah bencana alam di berbagai titik. Pasalnya, dalam sepekan terakhir ini banyak dilaporkan kasus bencana alam baik longsor maupun banjir.Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan, pemkab telah mengerahkan petugas di lapangan untuk membantu penanganan bencana di sejumlah tempat.

‘’Petugas dari sejumlah intansi terkait seperti BPBD dan Bina Marga telah dikerahkan untuk menangani bencana,’’ terang dia kepada wartawan Selasa (6/12).

Adjo menerangkan, pemkab juga sebelumnya telah menetapkan siaga darurat bencana longsor dan banjir. Harapannya, ketika terjadi bencana maka upaya penanganannya dapat dilakukan dengan cepat.

Dikatakan Adjo, mengenai bencana pergerakan tanah di Cisolok rencanaya akan dilakukan kajian lebih lanjut. Langkah tersebut untuk menentukan upaya penanganan terhadap warga yang terkena dampak bencana.

Sementara itu bencana alam hampir merata terjadi di Kabupaten Sukabumi pada Senin (5/12). Salah satunya bencana pergerakan tanah yang melanda Kecamatan Cisolok. ‘’Selain merusak rumah, ada jalan kabupaten yang terputus,’’ terang Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar.  

Jalan tersebut terdapat di Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok. Menurut Irwan, pergerakan tanah ini sudah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Kejadian ini dipicu oleh tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini.

Irwan mengungkapkan, selain jalan pergerakan tanah juga merusak sebanyak enam unut rumah di Kampung Cijanti RT 02 RW 04 Desa Pasirbaru. Di mana, dinding dan lantai rumah milik warga retak dan terbelah akibat pergerakan tanah.

Selain itu lanjut dia ada sebanyak 16 unit rumah lainnya yang terancam. Saat ini sebagian yang rumahnya terancam masih bertahan di tempat tinggalnya masing-masing.

Puluhan rumah yang terkena dampak pergerakan tanah tersebut dihuni 31 kepala keluarga (KK) atau 87 jiwa. Irwan menuturkan, warga di sekitar lokasi pergerakan bencana telah dihimbau untuk waspada menghadapi bencana.

Selain di Cisolok, kata Irwan bencana longsor melanda kawasan Pasir Suren, Palabuhanratu. Di mana, longsoran jalan sempat menutup badan jalan. Namun, petugas gabungan akhirnya berhasil membersihkan material longsor.

Titik lokasi bencana lainnya yakni di Kecamatan Simpenan. Di mana, salah satu jembatan yang berada di lintasan Jalan Simpenan ambruk akibat diterjang luapan ari sungai pada Senin siang.Selain Di Cisolok, bencana pergerakan tanah juga melanda Kampung Jelegong RT 03 RW 05 Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar.

Peristiwa tersebut mengancam puluhan unit rumah warga yang dihuni oleh ratusan warga. Dari hasil pendataan di lapangan terdapat 58 unit bangunan yang ditempati 65 kepala keluarga (KK) atau setara 185 jiwa yang terancam pergerakan tanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement