Selasa 06 Dec 2016 13:28 WIB

BPBD Agam: Kerugian Akibat Longsor Capai Rp 825 Juta

 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG, SUMBAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Sumatera Barat menyatakan kerugian akibat bencana tanah longsor yang melanda lima kecamatan di daerah itu mencapai Rp 825 juta.

"Jumlah ini dihitung berdasarkan kerusakan yang ditimbulkan yakni tiga unit rumah, 10 unit keramba jaring apung di Danau Maninjau, jalan dan areal perkebunan milik warga," kata Kepala BPBD setempat Bambang Warsito, di Lubuk Basung, Selasa (6/12).

Ia mengatakan, pascabencana yang terjadi sejak Sabtu (3/12) hingga Senin (5/12) Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Agam langsung turun melakukan pendataan, termasuk kerugian yang dialami warga di lima kecamatan yang terkena longsor.

Ke lima kecamatan itu yakni Kecamatan Tanjung Raya dengan kerugian sekitar Rp 375 juta akibat 10 unit keramba jaring apung di Danau Maninjau rusak berat, tiga hektare perkebunan pala, kulit manis, coklat dan tanaman lain terkikis oleh material longsor di Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani.

Sementara di Kecamatan Ampek Koto dengan kerugian sekitar Rp 150 juta akibat tiga unit rumah milik Risman St Syarif (57), Nurhayati (62) dan Arpendi (52), rusak ringan terkena material longsor di Jorong Subarang, Nagari Balingka.

Lalu, Kecamatan Palembayan dengan kerugian sekitar Rp 100 juta akibat jalan terban di Lubuak Kandang, Nagari Ampek Koto Palembayan dengan panjang sekitar tujuh meter.

Sedangkan di Kecamatan Malalak dengan kerugian Rp 150 juta akibat jalan rusak dan tiang listrik rusak terbawa material longsor di Bukik Apiak Nagari M alalak Timur.

Selain itu, Kecamatan Palupuh dengan kerugian sekitar Rp 50 juta akibat jalan rusak tertimbun longsor di Paninggiran Bawah, Nagari Nan Tujuh.

"Kita telah menurunkan tim dan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menimbun rumah dan jalan," katanya.

Sepanjang Januari hingga Desember 2016, kerugian akibat bencana longsor, pohon tumbang, banjir dan lainnya telah mencapai Rp 2.231.500.000.

Bupati Agam Indra Catri mengimbau seluruh camat untuk berada di wilayah yang dipimpinnya selama 24 jam saat curah hujan tinggi melanda daerah itu. "Ini dilakukan mengingat seluruh kecamatan di Kabupaten Agam, merupakan daerah rawan bencana seperti longsor, banjir dan lainnya," katanya.

Apabila terjadi bencana, camat langsung turun ke lokasi dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerja Umum dan instansi lain. "Organisasi perangkat daerah terkait juga diminta memberikan dukungan penuh terhadap penanggulangan bencana sesuai prosedur tetap (Protap) yang ada," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement