Selasa 06 Dec 2016 10:55 WIB

Kota Bekasi Identifikasi 760 Titik Taman Baru

Rep: Kabul Astuti/ Red: Esthi Maharani
Menyambangi taman kota yang minim polusi bisa menjadi cara menjaga kesehatan paru.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Menyambangi taman kota yang minim polusi bisa menjadi cara menjaga kesehatan paru.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Tata Kota Bekasi mengidentifikasi 760 titik untuk dijadikan taman dalam program seribu taman yang dicanangkan Pemerintah Kota Bekasi. Pembuatan taman dilakukan untuk mengejar minimnya area Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bekasi.

"Wali kota pernah mencanangkan program seribu taman. Setelah kami identifikasi, ukur secara detail tiap lokasi taman yang diusulkan, ada 760 lokasi taman yang bisa dibangun. Kami sudah pilah untuk kelurahan dan kecamatan," kata Kepala Dinas Tata Kota, Koswara, kepada Republika, Selasa (6/12).

Menurut dia, taman-taman ini bisa menjadi ikon kota apabila terealisasi secara keseluruhan. Sejumlah taman di antara ratusan titik tersebut rencananya akan dikerjasamakan dengan pihak swasta. Koswara mengatakan, yang sudah dikerjasamakan dengan pihak swasta sekarang baru sembilan lokasi.

Koswara menambahkan, pembuatan 760 taman tersebut dilakukan dengan tiga pola. Sebagian memanfaatkan dana CSR perusahaan swasta, sebagian dana APBD Kota Bekasi, dan sebagian yang lain lewat program Partisipatif Berbasis Komunitas (P3BK). Program ini mengangkat partisipasi masyarakat dengan stimulan oleh pemerintah lewat LPM. Ke depan, kegiatan LPM bukan hanya membangun jalan, tapi juga taman.

Kepala Distako menerangkan, pihaknya sudah menyiapkan arahan, rancangan, dan pemetaan titik-titik lokasi yang akan dijadikan taman di tiap wilayah. Masyarakat atau perusahaan swasta terkait tinggal mengaplikasikan rancangan di masing-masing lokasi yang ditentukan. Tahun depan, menurut Koswara, pertamanan akan dijadikan salah satu program prioritas pemerintah kota.

Koswara menambahkan, ada sebagian lokasi pembuatan taman juga yang sedang dikerjasamakan dengan Perum Jasa Tirta II. "Kemarin kami kesulitan karena belum ada perjanjiannya. Sekarang sudah ada mau dibuat taman atau apa silakan. Memang harus semua lembaga tersinergi, tidak bisa hanya pemkot saja. Harus didukung PJT II, Jasa marga, dan instansi terkait lain," ujar Koswara.

Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan pemanfaatan lahan untuk pembangunan infrastruktur, baik berupa jalan, saluran, maupun taman, yang sudah masuk program Disbimarta hampir seratus kilometer. Seluruhnya itu akan diselesaikan secara bertahap. "Dengan adanya MoU yang lebih rigid, ini akan mempercepat proses pembangunan Kota Bekasi," kata Tri Adhianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement