REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan pentingnya pengembangan akhlak dan pendidikan berbasis agama terhadap anak-anak. Hal itu harus ditanamkan dan dipupuk sejak dini sebagai pondasi bagi mereka.
"Anak-anak itu harus diperkuat akidah, syariah, dan akhlaknya. Kalau mau mengubah Indonesia harus dari dini," kata dia di sela-sela kampanye di Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/12).
Pernyataan itu disampaikan Anies ketika menjawab pertanyaan seorang pengelola (Taman Pendidikan Alquran) TPA di wilayah tersebut yang mengeluhkan penambahan jam belajar di sekolah. Hal itu berdampak kepada kurangnya anak untuk masuk TPA.
Cagub nomor urut tiga ini mengaku, salah satu yang sempat dikerjakannya saat jadi menteri pendidikan tapi belum tuntas adalah pembahasan pengurangan jam belajar di sekolah. Namun, gagasan itu belum tuntas terlaksana ketika itu.
Pengurangan jam ini, kata dia, dimaksudkan agar anak bisa belajar di rumah dan juga TPA. Dia berjanji akan lebih memperhatikan jam belajar di sekolah di Jakarta jika terpilih dalam Pilkada DKI 2017.
Anies mencontohkan, bagaimana akhlak menjadi bagian penting dalam hidup bernegara. Saat aksi damai salat dan zikir berjamaah 2 Desember lalu, kata dia, saat itu seluruh dunia melihat bahwa masyarakat muslim Indonesia bisa berakhlak dan berbudaya.
"Dan itu harus dipupuk sejak dini," ujar dia.