REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir luapan Sungai Cibodas, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (4/12) merupakan kejadian terparah selama daerah itu dilanda banjir pada musim hujan sejak 2010. "Banjir kemarin adalah banjir terparah sejak tahun 2010," kata Kepala Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Abdul Rohim kepada wartawan, Senin.
Ia menuturkan, banjir yang menerjang warganya, Ahad (4/12) sore itu akibat luapan Sungai Cibodas yang sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah Cicalengka. "Akibat banjir itu, kata dia, sebanyak 72 kepala keluarga (KK) di Desa Babakan Peuteuy terdampak banjir luapan sungai tersebut. Sebetulnya 92 KK yang terkena dampak, tapi yang terparah adalah 72 KK," katanya.
Ia mengungkapkan, beberapa kampung di desanya selalu diterjang banjir luapan Sungai Cibodas sejak 2010 pada musim hujan. Sedangkan penilaian banjir terparah itu, kata dia, karena luapan air Sungai Cibodas mampu melewati bangunan tembok penahan tanah (TPT) setinggi dua meter hingga akhirnya merendam rumah warga.
"Sekitar bantaran sungai sudah dibangun TPT yang mencapai hingga dua meter, tapi air dari Sungai Cibodas tetap saja meluap," katanya.
Menurut dia, penyebab banjir di desanya itu karena adanya pendangkalan Sungai Cibodas sehingga air mudah meluap ketika turun hujan deras. "Sungai sudah dangkal, adanya lubang aliran sungai, sehingga ketika hujan air balik lagi," katanya.