Senin 05 Dec 2016 17:46 WIB

Jembatan Penghubung Dua Desa Ambruk

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jembatan Ambruk (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Jembatan Ambruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Jembatan penghubung Desa Cigaleuh dengan Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, ambruk, Ahad (4/12) sore. Kondisi itu membuat akses warga kedua desa menjadi terputus dan harus memutar jalan dengan jarak yang lebih jauh.

 

Jembatan ambruk yang merupakan jembatan darurat itu dibuat untuk mengatasi ambruknya jembatan permanen pada Maret 2016 lalu. Saat itu, jembatan permanen yang juga menjadi penghubung warga Kecamatan Lemahsugih dengan Kecamatan Bantarujeg dan Kecamatan Malausma tersebut tidak dapat dilalui sama sekali.

 

Instansi terkait bersama pemerintah desa dan masyarakat kemudian membuat jembatan darurat yang terbuat dari kayu dan bambu. Meski warga selalu dilanda ketakutan setiap kali melewati jembatan darurat tersebut, namun mobilitas mereka sedikit terbantu.

 

Ketakutan warga kini akhirnya terjadi. Jembatan darurat sepanjang kurang lebih enam meter tersebut ambruk dan terbawa derasnya arus sungai. Akses warga Desa Cigaleuh dengan Desa Mekarmula kembali terputus.

 

"Saat ini kami akan membangun jembatan darurat lagi," ujar Kabid Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD Kabupaten Majalengka, Kusman, saat dihubungi Republika.co.id melalui telepon selulernya, Senin (5/12).

 

Jembatan darurat yang akan dibangun itu juga akan terbuat dari bambu. Meski tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, namun setidaknya bisa dilalui pejalan kaki maupun pengguna sepeda motor.

 

Ambruknya jembatan itu telah membuat kegiatan ekonomi warga menjadi terganggu. Pasalnya, warga harus memutar jalan ke Kecamatan Bantarujeg yang berjarak sekitar tiga sampai lima kilometer.

 

Untuk memperbaiki jembatan yang ambruk itu secara permanen, Pemkab Majalengka baru akan melakukannya pada 2017 mendatang. Sedangkan pada tahun ini, tidak ada anggaran untuk memperbaiki jembatan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement