Senin 05 Dec 2016 16:42 WIB

Agus Nilai Larangan Mobil Mewah Masuk Jakarta Timbulkan Penolakan

Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Cawagub Sylviana Murni menyapa pendukungnya di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Ahad (27/11).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Cawagub Sylviana Murni menyapa pendukungnya di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Ahad (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono menilai larangan mobil mewah masuk ke ibu kota negara itu untuk mengurangi kemacetan, justru akan menimbulkan resistensi dari masyarakat.

"Pastinya akan ada resistensi semacam itu dan itu agak melanggar hak dari warga yang memiliki kemampuan," ujar Agus seusai menghadiri dialog interaktif di salah satu media online di Jakarta, Senin (5/12).

Pernyataan Agus menanggapi pertanyaan wartawan atas program pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang berencana melarang mobil mewah di atas Rp 3 miliar masuk Jakarta guna mengurangi kemacetan. Agus mengaku tidak tahu apakah program semacam itu dapat mengurangi kemacetan lalu lintas ibu kota atau tidak.

"Apakah itu efektif untuk memecah kemacetan di Jakarta silakan tanyakan pada yang mengusung itu. Namun bagi kami, kami punya cara tersendiri untuk mengurangi kemacetan," jelas Agus.

Agus mengatakan bersama Sylviana akan berupaya mengurangi kemacetan dengan meningkatkan kapasitas dan kenyamanan transportasi publik serta memberikan insentif yang positif bagi masyarakat agar pada akhirnya mulai meninggalkan atau mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

"Kalau publik transportasinya benar-benar aman, nyaman, selalu tepat waktu kemudian terjangkau oleh masyarakat, akhirnya mereka akan berpikir buat apa menggunakan kendaraan yang akhirnya macet, lebih baik naik kendaraan atau transportasi publik," ujar dia.

Agus menjelaskan akan merealisasikan empat koridor Bus Transjakarta yang belum terealisasi, serta berusaha mengembangkan transportasi sungai agar tercipta alternatif transportasi bagi masyarakat.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement