Senin 05 Dec 2016 16:36 WIB

Polri Akui Sudah Siapkan Tim Anti Anarkis Sejak Aksi 411

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah) bersama Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin (kedua kanan) dan Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri Komjen Pol Dwi Priyatno (kiri) saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Se
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah) bersama Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin (kedua kanan) dan Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri Komjen Pol Dwi Priyatno (kiri) saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Se

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian mengakui sebenarnya sudah menyiapkan tim khusus anti anarkis untuk mengantisipasi kericuhan dalam Aksi Bela Islam II pada Jumat (4/11). Namun Tim anti anarkis itu tidak diturunkan karena pihak kepolisian lebih memilih cara persuasif.

Apalagi saat Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 lalu tersebut berjalan sangat tertib dan sesuai dengan prosedur. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI.

“Kita memang siapkan tim khusus anti anarkis bila terjadi kondisi gangguan masyarakat, yang membahayakan keselamatan publik. Kita siapkan pasukan bersenjata yang hanya boleh keluar atas perintah Kapolda dan Kapolri. Tapi sampai akhir demo tidak ada yang keluar," ujar Tito, di Kompleks Parlemen, Senin (5/12).

Memang kata Tito, pada Aksi Bela Islam II sempat terjadi pelemparan botol minum air mineral di depan Istana Negara. Pelemparan botol air mineral itu dilempar ke arah depan Istana Negara dan 22 petugas yang tengah berjaga.

Hingga Aksi Bela Islam III tim tersebut, perintah tetap tidak dikeluarkan, karena situasi masih dapat dikendalikan oleh petugas pada malam harinya.

Sebelumnya Kepolisian telah melakukan terhadap 11 orang yang awalnya diduga melakukan makar. Kemudian dari 11 orang yang dikategorikan sebagai 'penumpang gelap' pada Aksi Bela Islam itu hanya tiga orang yang ditahan sementara delapan orang tidak dikenakan penahanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement