Senin 05 Dec 2016 12:46 WIB

Gempa Dirasakan Hampir di Seluruh NTT

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: www.keyt.com
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter yang menguncang Flores Timur pada Senin (5/12) pukul 09.13 Wita dirasakan hampir di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Setelah dilakukan pemutakhiran berdasarkan analisis final, diperoleh parameter gempa bumi, tepatnya di Laut Flores, pada jarak 193 Km arah timur laut Kota Maumere dengan kedalaman 517 Km. Dengan kedalaman ini maka wajar jika guncangan gempa bumi tersebar dalam wilayah sangat luas hampir di seluruh NTT," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi, Senin.

Penjelasan Mochammad Riyadi itu terkait dengan dampak gempa Flores Timur. Pada Senin, pukul 08.13.04 WIB, terjadi gempa bumi tektonik yang mengguncang hampir seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hasil analisis pendahuluan yang dikeluarkan BMKG pada lima menit pertama menunjukkan gempa bumi itu berkekuatan M=6,4.

Namun setelah dilakukan pemutakhiran berdasarkan analisis final, diperoleh parameter gempa bumi dengan kekuatan M=6,1. Episenter terletak pada koordinat 7,38 Lintang Selatan dan 123,43 Bujur Timur, tepatnya di Laut Flores, pada jarak 193 km arah timur laut Kota Maumere dengan kedalaman 517 Km.

"Sehingga wajar dengan kedalaman ini guncangan gempa bumi tersebar dalam wilayah sangat luas hampir di seluruh NTT," katanya.

Meskipun gempa bumi ini termasuk klasifikasi gempa bumi kuat, patut disyukuri kejadian tersebut merupakan gempa bumi hiposenter dalam (deep focus earthquake) yang tidak berpotensi merusak dan tidak berpotensi tsunami. Peta tingkat guncangan menunjukkan dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Wetar, Alor, Lomblen, Maumere, Ende, dan Sikka pada skala intensitas II SIG BMKG atau III MMI.

Banyak warga di daerah tersebut terkejut akibat guncangan gempa bumi itu, tetapi hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa bumi. Dia menjelaskan secara tektonik, di bawah zona Laut Flores merupakan zona pertemuan lempeng yang memiliki keunikan karena di wilayah itu Lempeng Indo-Australia menyusup curam ke bawah Lempeng Eurasia hingga di atas 600 Km.

Gempa bumi dalam dengan hiposenter di atas 300 km di Laut Flores merupakan fenomena menarik karena jarang terjadi.

Jika ditinjau mekanisme sumbernya yang berupa oblique turun (kombinasi sesar turun dan mendatar dengan dominasi pergerakan turun), katanya, tampak aktivitas yang terjadi mungkin masih dipengaruhi gaya tarikan slab lempeng ke bawah.

Dalam hal ini, katanya, gaya tarikan lempeng ke bawah (slabpull) yang lebih dominan karena pada kedalaman Zona Transisi Mantel bagian bawah terjadi ketidakseimbangan gaya yang dipengaruhi gaya apung lempeng (slab bouyancy) dan dominasi ada pada gaya menarik lempeng ke bawah.

"Aktifnya deep focus earthquake di Laut Flores ini menjadi petunjuk bagi kita semua bahwa proses subduksi lempeng dalam di utara NTT hingga kini masih berlangsung," katanya.

Masyarakat pesisir di seluruh wilayah NTT diimbau tetap tenang mengingat gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement