REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, mengakui banyak pertolongan Allah SWT yang membuat aksi damai 212 di Bilangan Monas, Jakarta, Jumat (2/12) lalu bisa berlangsung lancar dan damai. Salah satunya pertolongan Allah SWT ketika menggerakkan pasukan aparat kepolisian.
Saat shalat Jumat, imam berdiri ke arah kiblat. Polisi langsung menutup jalan dari Patung Kuda hingga Istana sehingga ada peserta Aksi 212 yang mungkin kecewa.
''Tapi, saya melihat Allah SWT yang menutup. Sebab, itulah batas agar peserta tetap di belakang imam. Begitu melewati itu, peserta melewati imam dan shalat tidak sah,'' kata Habib Rizieq dalam evaluasi Aksi Bela Islam III di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta yang disiarkan kanal streaming Habib Muhammadi Rizieq, Ahad (4/12).
''Apa itu diatur polisi? Apa iya polisi berpikir begitu? Allah SWT yang menolong,'' kata dia.
Tujuh juta orang lebih datang tanpa kekurangan air dan makan pun karena ada pertolongan Allah SWT. Termasuk tidak adanya peserta yang tercecer pulang, sampai pemerintah akhirnya menyediakan 300 bus.
''Yang kita evaluasi ini, jangan sampai banyaknya jumlah kita membuat kita sombong. Kita harus tetap bersyukur. Allah SWT berjanji, yang bersyukur akan Allah tambah nikmatnya,'' ungkap Habib Rizieq.