REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi damai menuntuk penegakkan proses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama akan dilangsungkan di Monas, Jakarta, Jumat (2/12). Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut shalat jumat bersama dalam aksi 212 tersebut diperkirakan akan membuat kondisi semakin kondusif.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, menyampaikan usulan tersebut sebagai usulan pribadi. ''Jika Presiden berkenan untuk shalat Jumat bersama dengan peserta doa bersama, tentu kondisinya akan
semakin baik,'' kata HNW di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.
Hidayat mengatakan aspirasi masyarakat berharap Presiden dapat shalat Jumat bersama. Hidayat juga mengimbau agar panitia dan peserta doa bersama maupun aparat keamanan untuk saling memahami, menghargai, dan saling menjaga kedamaian.
Menurut Hidayat, mereka semua adalah bangsa Indonesia yang seharusnya saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, juga mengimbau seluruh elemen masyarakat Indonesia baik panitia dan peserta doa bersama, aparat keamanan, maupun masyarakat lainnya, dapat menjaga komitmen kesepakatan bersama untuk saling menjaga ketertiban dan kedamaian.
"Semua pihak agar waspada terhadap pihak-pihak yang berpotensi mengganggu jalannya doa bersama dan aksi damai," kata Zulkifli Hasan.