Kamis 01 Dec 2016 15:49 WIB

Warga Indramayu Diimbau Waspada DBD

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kondisi cuaca di Kabupaten Indramayu yang tak menentu membuat kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat. Warga pun diimbau untuk membersihkan lingkungan masing-masing dari jentik dan nyamuk Aedes aegypti penyebar DBD.

 

Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Sri Nafsiyah menjelaskan, curah hujan yang tidak menentu akan menimbulkan banyak genangan. Menurutnya, genangan tersebut menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.

 

‘’Kondisi cuaca yang tak menentu menyebabkan kasus DBD di Indramayu pada tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu,’’ ujar Nafsiyah, Kamis (1/12).

 

Nafsiyah menyebutkan, kasus DBD yang menyerang warga Kabupaten Indramayu sejak Januari – November 2016 tercatat ada 816 kasus. Dari jumlah kasus itu, sebanyak 30 korbannya meninggal dunia.

 

Jumlah kasus tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang 2015, kasus DBD di Kabupaten Indramayu mencapai 644 kasus, dengan jumlah korbannya yang meninggal sebanyak 34 orang.

 

Nafsiyah memprediksi, kasus DBD hingga akhir tahun ini akan lebih meningkat lagi. Hal itu seiring meningkatnya curah hujan.

 

Untuk mengatasi serangan penyakit yang disebabkan virus Dengue tersebut, Nafsiyah mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Caranya dengan melakukan gerakan 3M (menguras, mengubur, menutup) tempat penampungan air serta ditambah memberantas jentik-jentik nyamuk. ‘’3M plus itulah cara efektif memberantas penyakit DBD, bukan dengan cara fogging (pengasapan),’’ terang Nafsiyah.

 

Khusus untuk memberantas jentik nyamuk, Nafsiyah menyatakan, salah satu strateginya adalah dengan mengaktifkan kader juru pemantau jentik (jumantik). Pihaknya akan mengoptimalkan seluruh pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu untuk memeriksa keberadaan jentik pada sepuluh rumah tetangganya.

 

Selain itu, anak sekolah dasar (SD) juga diminta untuk memantau keberadaan jentik di rumahnya masing-masing. Hal itu sudah dilakukan di wilayah Puskesmas Plumbon, Kecamatan Indramayu. ‘’Dari situ kita bisa melihat angka bebas jentiknya,’’ terang Nafsiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement