Rabu 30 Nov 2016 00:14 WIB

Berkas Perkara Ahok Dikaji Kejaksaan Agung dalam Sepekan

Rep: Mabruroh / Red: Nur Aini
Tersangka kasus penistaan agama yang juga Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) keluar dari ruangan seusai menjalani pemeriksaan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (22/11).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tersangka kasus penistaan agama yang juga Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) keluar dari ruangan seusai menjalani pemeriksaan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Berkas perkara kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah sampai di Kejaksaan Agung pada Jumat (25/11) lalu. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksana Agung Noor Rachmad meminta agar masyarakat sabar menunggu hasil kajian tim peneliti.

Hal tersebut karena, hingga saat ini jaksa penuntut umum (JPU) perkara Ahok masih tengah mengupayakan agar berkas tersebut segera selesai sebagaimana harapan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo beberapa waktu lalu.

"Sabarlah sedang dikembangkan, sedang diteliti, nanti kalau sudah, kita kasih tahu semua," ujar Noor saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (29/11).

Noor enggan menyatakan progres kajian berkas perkara tersebut. Namun, dia mengatakan dalam satu minggu ini timnya akan berupaya sekuat mungkin menyelesaikan kajian terhadap dugaan pelanggaran pada Pasal 156a itu.

"Kalau sudah clear saya kasih tahu, kurang atau pas ini tidak bisa dilihat dengan persentase. Pokoknya tim bekerja dengan sekuat tenaga. Saya (memang) tidak targetkan tapi secepatnya," kata dia.

Untuk diketahui Mabes Porli menetapkan Ahok sebagai tersangka kasus penodaan agama pada Rabu (16/11) lalu. Ahok diduga telah melakukan penistaan terhadap Almaidah 51 yang disinggung-singgungnya saat berpidato di hadapan masyarakat di Kepulauan Seribu pada (27/9) lalu.

Atas ucapan yang terekam dalam video tersebut, Ahok dilaporkan oleh sejumlah Ormas Islam kepada Bareskrim Polri. Sebanyak 15 laporan yang diterima Polri untuk kasus dugaan penistaan agama itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement