Selasa 29 Nov 2016 18:55 WIB

Jalan Utama di Banyumas Rusak Parah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Jalan rusak
Foto: Republika
Jalan rusak

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Tingginya volume kendaraan dan hujan deras yang berlangsung terus menerus telah menyebabkan sejumlah ruas jalan utama di wilayah Kabupaten Banyumas mengalami rusak parah. Dari pengamatan, kerusakan paling parah terdapat pada ruas jalan antara Purwokerto-Bumiayu Kabupaten Brebes, dan juga di jalur selatan sejak dari perbatasan Banyumas dengan Kebumen di Kecamatan Tambak hingga wilayah Wangon.

Bahkan di jalur tengah yang menghubungkan Purwokerto-Bumiayu, kerusakan jalan yang sangat parah membuat masyarakat sekitar merasa kesal. Mereka menanami lubang-lubang di ruas jalan nasional tersebut dengan pohon-pohon pisang. Sepanjang ruas itu, ada ratusan pohon pisang yang 'ditanam' di ruas jalan.

"Kalau sebulan lagi masih juga belum dilakukan perbaikan, saya yakin besok akan banyak warga bukan hanya menanam pohon pisang di jalan. Tapi akan banyak yang memelihara ikan karena lubangnya sudah menjadi kolam," jelas Kusworo (37), seorang warga di Ajibarang, Senin (28/11).

Menurutnya, warga menanam pohon pisang di ruas jalan tersebut bukan hanya karena merasa kesal dengan kondisi jalan yang rusak parah. Namun juga untuk mengingatkan pengendara agar hati-hati melintas di ruas jalan tersebut. 

"Sudah banyak warga yang mengalami kecelakaan akibat jalan rusak. Dengan adanya pohon pisang, setiap pengendara paling tidak bisa mengetahui bahwa jalan yang dilintasi berlubang. Soalnya, pemerintah juga tidak memasang tanda atau rambu bahwa kondisi jalan sedang rusak," katanya.

Dia juga menyebutkan kondisi jalan yang rusak parah seringkali menimbulkan antrean panjang kendaraan karena harus berjalan sangat pelan. Apalagi bila kemudian ada truk mogok akibat as roda patah, seringkali kemacetan menjadi sangat panjang.

 Kondisi jalan yang rusak parah ini juga terjadi di berbagai ruas jalan lain yang berstatus jalan nasional. Seperti di ruas jalan jalur selatan Kabupaten Banyumas, lubang-lubang yang cukup dalam dan lebar bertebaran di sepanjang ruas dan bahu jalan. Demikian juga di ruas jalan antara Rawalo-Purwokerto, kondisinya juga hampir sama.

Terhadap kerusakan jalan tersebut, pemerintah sebenarnya sudah melakukan perbaikan dengan melakukan penambalan. Kegiatan penambalan tersebut dilakukan pada sebelum bulan November. Namun ketika sejak awal bulan hujan deras turun nyaris setiap hari, lubang jalan yang sempat diperbaiki kembali mengelupas. Bahkan saat ini kondisinya lebih parah dibanding sebelum dilakukan perbaikan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah Purworejo-Wangon, Farman Ali, mengatakan akan terus berupaya agar jalan berlubang di jalan nasional tersebut bisa segera dilakukan. Namun dia mengakui, kondisi cuaca menjadi penyebab kegiatan penambalan tidak bisa dilakukan optimal.

"Hampir setiap petang hujan mengguyur wilayah Banyumas. Hal ini menyebabkan kondisi jalan selalu tergenang air, dan perbaikan tidak bisa dilakukan optimal," katanya.

Dia menyebutkan, musuh jalan aspal adalah air. Bila lubang jalan belum lama ditambal kemudian tergenang air hujan, maka bisa dipastikan tambalan aspalnya akan mengelupas lagi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement