REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo baru saja melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Istana Merdeka, Selasa (29/11). Dalam pertemuan makan siang itu, keduanya berdiskusi mengenai penguatan sistem presidensial.
Saat memberikan keterangan pers usai pertemuan, Muhaimin mengatakan ada keinginan dari kedua pihak untuk mempertegas sistem presidensial. Penguatan sistem presidensial tersebut, antara lain dapat dilakukan dengan memberikan kewenangan pada pemerintah untuk mengangkat pejabat negara di posisi tertentu tanpa harus melalui persetujuan DPR, misalnya untuk posisi kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan duta besar.
"Ini untuk memberikan kejelasan agar kita tidak menjadi terlalu parlementer," kata Muhaimin.
Selain itu, dalam pertemuan, Muhaimin juga menyebut ia dan presiden berdiskusi soal rancangan Undang-Undang tentang Pemilu yang sedang dalam tahap pembahasan di parlemen. Keduanya membahas opsi-opsi yang dapat dilakukan pemerintah dan DPR untuk menciptakan sistem demokrasi yang lebih baik di Indonesia.
"Kebetulan ketua panitia khusus-nya dari PKB. Jadi kita ingin mendapat arahan dari presiden supaya pembahasan berjalan dengan baik dan semua puas," ujar Muhaimin.