Selasa 29 Nov 2016 01:50 WIB

'Aksi 212 Bentuk Kedewasaan Masyarakat'

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Didi Purwadi
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota DPR RI, Ledia Hanifa, mengatakan tidak perlu ada yang dikhawatirkan terhadap aksi damai 2 Desember. Aksi demo di Jakarta yang akan digelar guna menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas kasus penistaan agama tersebut merupakan sesuatu hal yang biasa.

"Justru itu bentuk kedewasaan masyarakat, mereka menyatakan pendapatnya. Bukan berarti akan anarkis," kata Ledia di Bandung, Jawa Barat, Ahad (27/11).

Ledia menyayangkan adanya pihak-pihak yang justru menakut-nakuti masyakarat dengan melempar isu bahwa kebinekaan bangsa sedang terancam. Adanya ancaman disintegrasi bangsa yang dilemparkan ke publik tidak seharusnya terjadi.

Ledia memastikan kebinekaan merupakan suatu keniscayaan bagi Indonesia. Berbagai perbedaan yang ada, bukan menjadi alasan untuk terjadinya perpecahan. Karena, selama ini kondisi persatuan dan kesatuan bangsa masih terjaga sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Itu luar biasa. Selama ini tidak ada permasalahan," ujar Ledia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement