Senin 28 Nov 2016 21:23 WIB

MUI: Informasi tak Cukup Hanya Benar, Tapi Juga Bermanfaat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat  Majelis Ulama Indonesia, Cholil Nafis.
Foto: IST
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia, Cholil Nafis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi umat Islam, mencari informasi tak cukup hanya informasi yang benar, tapi juga bermanfaat. Selain melakukan klarifikasi, penting pula menimbang aspek manfaat sebelum turut menyebar informasi.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, Cholil Nafis menjelaskan, sekarang media konvensional sudah beralih ke digital, termasuk media bersosialisasi. Di satu sisi media sosial positif karena informasi jadi cepat dan murah.

Tapi di sisi lain, ini negatif karena orang tidak berhadapan langsung. Pernyataan yang ada di media sosial bisa membahagiakan bisa pula menyakitkan. Kita menjawab enteng atas satu pertanyaan di media sosial karena tidak melihat raut muka dan ekspresi orang yang jadi lawan bicara.

Bila kembali pada nilai Islam, umat mencari informasi yang tidak sekadar benar. "Kita kenal qaulan syadida. Maka kita tidak hanya mencari informasi yang benar tapi juga membawa kebaikan," ungkap Cholil dalam diskusi 'Pengaruh Media Sosial dalam Dakwah Islam' di Kantor MUI akhir pekan lalu.

Umat sering dibawa pada hal-hal heboh tapi tidak membawa kebaikan. Banyak hal yang secara konten memang fakta tidak membawa kebaikan bagi dakwah. Ia mencontohkan ada yang bercerita pertengkaran satu pasangan suami istri.

"Kita bisa mudah membagi cerita itu karena bukan yang menulis. Tapi saat kita bagi itu, sesungguhnya kita mengamini pernyataan orang lain itu," kata Cholis.

Alquran menyuruh umat Islam melakukan tabayun (klarifikasi) pada konten berita yang diterima. Meskipun, klarifikasi saat ini harus pada pemberi berita dan isi kabarnya sendiri.

"Sekarang mudah dapat berita, tapi sulit mengklarifikasi. Yang harus dilakukan adalah pilah benar dan tidak. Sekarang yang dibutuhkan adalah memastikan kabar dan penyebarnya benar," ungkap Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement