Senin 28 Nov 2016 19:56 WIB

Perbaiki Jalan, Bupati Banyumas Usul Gunakan Dana Tanggap Darurat

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Jalan Rusak
Foto: Adhi W/Republika
Jalan Rusak

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kerusakan jalan utama di wilayah Kabupaten Banyumas, tak hanya dikeluhkan masyarakat sekitar. Bupati Banyumas Achmad Husein juga mengakui kondisi ruas jalan yang berstatus jalan nasional di wilayah, banyak di antaranya sudah mengalami rusak parah.

''Bukan hanya rusak biasa. Tapi memang sudah parah dan butuh penanganan segera,'' jelasnya, Senin (28/11).

Antara lain, kata Bupati, seperti di ruas jalan antara Kecamatan Ajibarang hingga perbatasan Kabupaten Banyumas-Kabupaten Brebes di wilayah Kecamatan Pekuncen. Ruas jalan di sepanjang jalur itu, bahkan boleh dikatakan sudah tidak ada yang ruas yang mulus. Hampir seluruh ruas jalan terdapat lubang yang cukup besar dan dalam. 

Bupati menyatakan, pada Bulan Oktober 2016 lalu, sebenarnya sudah dilakukan perbaikan sementara dengan melakukan penambalan terhadap lubang-lubang di sepanjang ruas jalan itu. Namun tingginya curah hujan yang terjadi pada November 2016, menyebabkan lubang jalan yang sudah ditambal kembali mengelupas bahkan semakin lebar. 

Menyikapi kondisi tersebut, Bupati mengaku sedang berupaya mencari solusi. Mengingat status jalan tersebut merupakan jalan nasional, maka yang dimintai pertanggung-jawaban adalah pihak pemerintah pusat.

''Saya sudah ketemu Pak Menteri (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan Pak Dirjen (Direktorat Jenderal Bina Marga) di Balai Besar (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional). Mereka menyadari ruas jalan itu memang harus diperbaiki,'' katanya.

Namun saat itu dia mendapat jawaban bahwa dana untuk peningkatan kualitas jalan sudah habis, dan baru dianggarkan lagi pada APBD 2017. Dengan gambaran tersebut, maka kegiatan pengaspalan ulang atau mungkin mengganti aspal dengan beton, baru bisa dilakukan paling cepat pada Februari 2017.

''Kalau pun hendak dilakukan, paling hanya sekadar penambalan. Padahal kondisi jalan saat ini sudah tidak mungkin lagi dilakukan penambalan, mengingat kondisi jalan sudah rusak parah dan hujan yang turun setiap hari,'' katanya.

Sementara bila perbaikan baru dilakukan Februari 2017, maka kondisi jalan akan semakin rusak parah dan menjadi masalah besar. ''Sebentar lagi juga libur akhir tahun. Kalau kondisi jalan rusak parah begini, kemacetan panjang pasti akan terjadi di ruas jalan ini,'' tambahnya.

Untuk itu, Bupati mengaku sudah berkonsultasi dengan Gubernur Ganjar Pranowo untuk mencari solusi. Antara lain dengan mengusulkan agar perbaikan jalan di jalur tengah tersebut bisa menggunakan dana tanggap darurat dari pemerintah pusat.

Namun untuk mengeluarkan anggaran tanggap darurat dari pemerintah pusat, Bupati harus mengeluarkan rekomendasi tanggap darurat. Bupati Husein menilai, kondisi jalan di jalur tengah yang rusak parah tersebut sudah masuk dalam kondisi tanggap darurat. Salah satunya, sebagai bentuk antisipasi terhadap kerawanan sosial.

''Kondisi jalan yang rusak parah tersebut sudah termasuk kondisi yang diantisipasi. Dari data yang saya peroleh, sedikitnya sudah ada 36 kasus kecelakaan lalu lintas di ruas jalan itu akibat kondisi jalan yang rusak parah,'' jelasnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement