Ahad 27 Nov 2016 12:43 WIB

Polisi Kantongi Identitas Pembuang Bayi di Kebun Bambu

Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kapolsek Sungai Kakap, AKP Agus Hasanudin menyatakan pihaknya sudah mengetahui identitas orangtua yang membuang bayinya di kebun bambu, Dusun Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

"Identitas ibu dari bayi itu didapatkan dari daftar ibu melahirkan yang belum lama berselang melahirkan seorang bayi perempuan di Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) Dusun Punggur Besar," kata Agus Hasanudin saat dihubungi di Sungai Kakap, Ahad.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan dalam kasus tersebut. "Diduga bapak bayi itu, seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Pontianak," ungkapnya.

Sebelumnya, Jumat (25/11) sekitar pukul 14.00 WIB, warga Dusun Punggur Besar diheboh dengan adanya penemuan bayi perempuan di kebun bambu. Bayi tak berdosa itu diduga telah dibuang oleh kedua orangtuanya yang tidak mau bertanggungjawab.

Menurut Kapolsek Sungai Kakap, bayi malang itu awalnya ditemukan oleh seorang warga yang hendak pergi ke pasar yang kebetulan melintasi kebun dimana bayi itu dibuang.

"Menurut saksi mata yang pertama menemukannya diperjalanan ke pasar ia mendengar tangisan bayi. Setelah dicari asal suara warga tersebut menemukan bayi itu di dekat batang bambu, dan temuan tersebut langsung dilaporkan ke polisi," katanya.

Mendapat laporan warga, anggota Polsek Sungai Kakap langsung melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi. Selain mengali informasi dari warga, jajaran Polsek Sungai Kakap juga minta keterangan dari bidan yang bertugas di daerah tersebut yakni dari bidan Krisna.

"Dari keterangan bidan ini, kami peroleh bahwa pada 24 November memang ada seorang wanita yang melahirkan di Puskesdes. Dan setelah melihat bidan itu menyebutkan wajah bayi yang ditemukan itu mirip dengan bayi yang lahir di Puskesdes tempatnya bertugas," kata Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement