REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Umar Surya Fana mengimbau masyarakat Kota Bekasi untuk tidak turun dalam Aksi Bela Islam Jilid III pada 2 Desember mendatang. Polres Metro Bekasi Kota bersama Kodim 0507 Bekasi akan meningkatkan patroli tiga pilar untuk menjaga situasi tetap kondusif jelang Aksi 212.
Hal itu dikatakan Kapolres Metro Bekasi Kota dalam pertemuan dengan 78 ulama dan tokoh masyarakat se-Kota Bekasi, Jumat (25/11) kemarin. Umar Surya Fana menyatakan, pertemuan tersebut merupakan sarana silaturahmi antara umara dan ulama.
"(Kami) meminta, memohon bantuan kepada ulama untuk menyampaikan kepada umat bahwa kasus tersebut sudah ditangani secara proporsional dan profesional. Jadi tidak perlu kita runtut-runtut, rombong-rombong, kemudian ikut ini-itu yang tidak bermanfaat," kata Umar Surya Fana, kepada Republika.co.id, Ahad (27/11).
Kapolres mengatakan, lebih baik masyarakat mendoakan, mengawasi, mengawal, serta memberikan dukungan kepada penyidik untuk lebih profesional sehingga tidak terjadi intervensi dari para pihak yang dikhawatirkan. Ia meminta masyarakat untuk tidak berusaha masuk ke tataran teknis, misalnya menuntut Ahok harus ditahan atau ditangkap.
"Saya yakin dan percaya polisi (penyidik) tidak akan berani macam-macam untuk kasus ini," tegas Umar.
Ia mengajak masyarakat ikut menjaga situasi Kota Bekasi tetap kondusif, aman, dan tidak terganggu dengan hiruk-pikuk yang ada di ibukota. Kapolres berharap masyarakat bisa mendukung kinerja Bareskrim Mabes Polri dalam kasus ini.
"Karena memang dalam aturan kita tidak ada aturan yang melarang, maka tadi saya tidak bilang melarang, kami mengimbau. Imbauan itu untuk diteruskan kepada para ulama, kepada masyarakat/umat. Tidak perlu datang ke sana. Kita cukup berdoa, kita cukup mengawasi dari jauh, toh ini informasi sudah terbuka sekali," ujar Umar.
Menurut dia, beberapa tokoh yang hadir menjanjikan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat supaya tidak berangkat. Kendati demikian, Umar menambahkan, pihaknya akan tetap melakukan pengawalan bagi massa yang ikut berangkat aksi 212 ke DKI Jakarta untuk menghindari intervensi oknum-oknum yang tidak diinginkan.