REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Kawasan wisata Danau Tamblingan di wilayah Desa Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali, menawarkan beragam daya tarik yang bisa memikat wisatawan. Salah satunya adalah peninggalan purbakala yang ada di kawasan tersebut.
"Kami memiliki puluhan pura yang sudah ada sejak awal tahun masehi dimana hingga kini masih ada dan menjadi pusat spiritual masyarakat," kata tokoh adat Tambingan, Jero Putu Ardana di Singaraja, Bali, Sabtu (26/11).
Ia mengatakan, pura-pura yang tersebar di beberapa wilayah Danau Tamblingan tergolong Pura tua dilihat dari bentuk bangunan dan juga beberapa peninggalan purbakala.
Hal tersebut menjadi daya tarik wisatawan mengunjungi Tamblingan. Mereka (wisatawan) sangat antusias mengunjungi beberapa peninggalan purbakala memiliki nilai sejarah tinggi," katanya.
Ke depan, Jero Ardana berharap Danau Tamblingan dapat menjadi objek wisata berbasis konservasi di Pulau Dewata karena memiliki panorama alam yang indah dan alami.
Salah satu danau alam terbesar di Bali itu kini mulai dilirik berbagai pihak menjadikan objek wisata baru sehingga menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Bukan hanya itu saja, keberadaan masyarakat Catur Desa Adat Dalem Tamblingan yang "menyungsung" danau sebagai tempat suci diyakini sebagai salah satu daya tarik tersendiri dikembangkan menjadi budaya spiritual.
Ke depan, kata dia, pihaknya mengharapkan pengelolaan Danau Tamblingan di wilayah utara Pulau Dewata dapat terintegrasi dengan pelestarian lingkungan di wilayah itu.