Jumat 25 Nov 2016 23:08 WIB

Wakapolri: Muslim Indonesia Jangan Terpecah karena Masalah Kecil

Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin menjawab pertanyaan wartawan usai mengunjungi Ponpes Buntet di Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/11).
Foto: Antara/Imi Al Ghozali
Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin menjawab pertanyaan wartawan usai mengunjungi Ponpes Buntet di Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menyatakan umat muslim di Indonesia tidak boleh terpecah karena persoalan kecil.

"Jangan sampai kita tercerai berai akibat masalah kecil," kata Komjen Polisi Syafruddin melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Syafruddin menyempatkan bersilaturahmi dengan pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Buntet Cirebon Jawa Barat Adib Rafiudin didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito, Irjen Setya Winarso dan Brigjen Nandang.

Safruddin mengatakan Indonesia mendapatkan limpahan anugerah kekayaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia terlebih sebagai jumlah umat Islam terbanyak di dunia.

Polisi jenderal bintang tiga itu meminta para tokoh agama, ulama, kyai dan habib turut menjaga limpahan sumber daya yang dimiliki Indonesia. Syafruddin menduga Indonesia dalam tahap pembangunan yang maju dan pesat sehingga muncul negara lain yang tidak senang terhadap kemajuan tersebut. "Ada yang iri dengan Indonesia," ungkap Syafruddin.

Mantan ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu mengungkapkan persoalan yang terjadi di Indonesia saat ini didalangi negara lain yang tidak senang dengan perkembangan Bangsa Indonesia.

Baca juga, Soal Aksi 2 Desember, Ini Sikap MUI.

Syafruddin juga mempertanyakan maksud dan tuntutan masyarakat yang mengagendakan unjuk rasa pada 2 Desember 2016, padahal persoalan hukum Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah dijadikan tersangka dugaan penodaan agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement