REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, meminta umat Islam berlapang dada menyerahkan kasus penistaan agama kepada mekanisme hukum. Sehingga, dia menyarankan agar umat tidak perlu melakukan demo yang lebih luas.
"Kami sangat mendukung aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan bagi siapapun yang berbuat salah," kata Haedar Nashir di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Rabu (23/11) kemarin.
Menurut dia, umat Islam jangan terjebak pada persoalan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang berlarut-larut, tetapi lebih memilih bekerja untuk umat dan bangsa. "Tidak perlu lagi melakukan demo yang lebih luas. Karena kita akan kehilangan kesempatan yang baik, karena umat dan bangsa membutuhkan kerja kita," katanya.
Ia juga berpesan agar umat tetap menjaga keutuhan bangsa, tetap berpikir rasional, menghargai proses hukum dan menciptakan kondisi yang nyaman dan kondusif agar bisa memperoleh masa depan bangsa yang lebih baik.